Ribuan Massa Berbagai Elemen Aksi Keprihatinan untuk Rohingnya

oleh -64 Dilihat
oleh
Massa melakukan aksi unjuk rasa

JAKARTA, PETISI.CO – Ribuan massa melakukan aksi unjuk rasa di gedung Kedutaan Besar Myanmar di Jl H Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (06/09/2017). Aksi tersebut terkait pembantaian etnis Muslim Rohingya oleh rezim Myanmar.

Massa aksi berasal dari berbagai organisasi massa yang bergabung atas nama Persatuan. Mereka berasal dari Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), Forum Betawi Rembug (FBR), Pemuda Pancasila, dan ormas lainnya.

Menurut Panji Purboyo Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Pusat,  peristiwa di Myanmar bukan isu etnis ataupun agama, melainkan isu kemanusiaan. Artinya korban di Rohingya itu bukan hanya umat muslim, tapi umat agama lain pun menjadi korban.

“Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa ini adalah kejahatan kemanusian, yang mana kalau kita merasa bangsa Indonesia sudah tertera di dalam UUD 1945 pada pembukaan dan Pancasila sila kedua,” katanya.

Pihaknya mendorong pemerintah untuk bernegosiasi dengan Myanmar menghentikan pembunuhan massal tersebut. Apalagi setelah kunjungan Menlu Retno Marsudi, pemerintah Myanmar justru menyetop akses untuk bantuan.

“Ini menandakan bahwa negosiasi tidak berjalan dengan baik. Karena kalau ke sana hanya bilang tolong hentikan kekejaman di sana itu percuma saja. Maka dari itu pada hari ini kami mendorong langsung, dan mendukung semua yang dilakukan oleh pemerintah,” tegas Pandji.

PP menyatakan kesiapannya menjadi relawan di sana, dan bekerjasama dengan pemerintah serta TNI. Pihaknya akan bekerjasama dengan Pramuka di Myanmar untuk bisa menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Sementara Monica Hariyanto, Ketua Umum Bidadari Indonesia menyebut, pihaknya melakukan aksi unjukrasa untuk mewakili perempuan di seluruh Indonesia yang prihatin dengan nasib perempuan di Rohingya yang menjadi korban penganiayaan, disiksa, diperkosa dan di bunuh.

“Kami ini manusia, untuk itu kami sebagai perempuan dan juga umat Islam dapat lebih dihargai. Kami tidak mau ada ketidakadilan di dunia manapun, seperti yang terjadi di Myanmar saat ini,” katanya.

Massa melakukan aksi unjuk rasa

Bidadari Indonesia bertekad mengumpulkan dana bagi para pengungsi ataupun korban-korban di Rohingnya.

“Semenjak kasus ini kembali mencuat sekitar satu minggu yang lalu kami telah mengumpulkan dana dari hasil sumbangan. Setidaknya pada hari ini sudah ada sekitar Rp 37 juta yang sudah terkumpul,” papar Monica.

Dana itu akan disalurkan ke pengungsi Rohingnya di Aceh dan perwakilan dokter dari FPI yang sudah berada di Rohingya.

Aksi unjukrasa di Kedubes Myanmar ini sempat memanas, saat massa membakar bendera negara tersebut. Akibatnya, aparat kepolisian yang berusaha memadamkan api langsung mendapat lemparan batu dari pengunjukrasa. Meski demikian, situasi kembali mereda setelah perwakilan mereka ditemui pihak Kedubes Myanmar. Usai melakukan aksinya di Kedubes Myanmar, massa bergerak ke Kementrian Luar Negeri di kawasan Pejambon Jakarta.(sdk)