Ribuan Pengunjung Padati Festival Rujak Uleg Pasca Dua Tahun Vakum

oleh -58 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya menghadiri acara festival Rujak Uleg dalam rangkaian perayaan HJKS ke-729

SURABAYA, PETISI.CO – Ribuan warga Kota Surabaya memadati jalan Kembang Jepun, tempat diadakannya acara festival Rujak Uleg dalam rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729. Warga yang mengunjungi acara rujak ini telah berdatangan sejak pukul 15.00 dan terus bertambah jumlahnya.

Dari pantauan reporter Petisi.co di lokasi, sejumlah instansi pemerintah dan swasta serta masyarakat umum di Kota Surabaya turut berpartisipasi dalam meramaikan acara Rujak Uleg ini. Dengan membawakan aneka ciri khas dengan menggunakan kostum unik, para peserta terlihat menari dan menyanyikan yel-yel.

“Udah disini dari sore tadi. Sebenarnya cuman pingin ngicip rujak gratis saja. Tapi karena ada fashion show yaudah sekalian nonton aja,” ungkap Wita (32), salah satu pengunjung event Rujak Uleg, Minggu (22/5/2022).

Wita mengakui, dirinya sudah merindukan event ini sejak vakum dua tahun lalu lantaran pandemi Covid-19. Selain itu, ia juga mengatakan bahwasanya Rujak Uleg malam tahun ini terasa berbeda.

“Karena yang dulu biasa kita di acara Rujak Uleg itu masing panas-panasan siang kena sinar matahari. Sekarang kalau malam lebih terasa gemerlap aja,” ujarnya.

Selain itu, seorang pria bernama Hasan (43) juga menjelaskan ia datang bersama keluarganya setelah pulang kerja. Meskipun sedikit khawatir lantaran kerumunan yang sangat banyak, namun dirinya yakin sekeluarga aman meskipun pandemi belum usai.

“Ya kan saya, istri sama dua putri saya semua sudah booster sejak Januari kemarin. Kita yakin sih aman karena kita juga pakai masker,” kata Hasan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, Festival Rujak Uleg akan digelar di sepanjang Jalan Kembang Jepun, (Kya-kya) Surabaya pada Minggu (22/5/2022) malam. Setidaknya ada sekitar 700 peserta yang mengikuti pagelaran tersebut.

“Para peserta itu terdiri dari perwakilan komunitas adat dan ekspatriat, mahasiswa asing di Surabaya dan perhotelan. Juga, ada dari perwakilan masing-masing kecamatan dan PD (Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot Surabaya serta masyarakat umum,” pungkas Wiwiek. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.