Ribuan Warga Kradenan Meriahkan Kirab Budaya Dan Sedekah Bumi

oleh -72 Dilihat
oleh

Wujudkan “Ojok Lali Kradenan Guyub Rukun”

PONOROGO, PETISI.COUsai melalui beberapa event yang digelar pemerintah Desa Kradenan, Kecamatan Jetis sejak tanggal 4 Agustus hingga tanggal 6 September ini. Untuk penutupan acara peringatan HUT RI ke 73 yang kebetulan juga acara Bersih Desa Kradenan itu, tepatnya pada Rabu (5/9/2018) kemarin pemerintah desa setempat menggelar kirab budaya dan sedekah bumi.

Ribuan warga dari jumlah penduduk Desa Kradenan sejumlah 1163 jiwa yang tersebar di dua wilayah dusun dengan 4 wilayah RW dan 12 RT itu tumplek-blek membaur dengan pemerintah desa serta lembaganya dan juga dari wilayah desa lain sekitaran Kradenan.

Dalam acara tersebut masing- masing RT mengikutkan warganya untuk kirab budaya dan dengan berbagai koustum. “Ini dilomba lo mas jadi masing – masing RT, jadi mereka pasti cari menang, jadi penampilan unik-unik,” kata Santoso.

Capung, warga Mangkujayan Ponorogo yang hadir saat itu mengaku meriah acara yang digelar di Kradenan tersebut. Meski berada di pedesaan namun acaranya megah.

“Masyarakatnya memang antusisas dengan acara tahunan ini sehingga dengan mudah para perangkat dan panitia melaksanakannya, apalagi lomba antar RTnya itu dan juga kirab tumpengnya hasil bumi Kradenan juga disambut masyarakat dengan meriah dan saling unjuk kebolehan mulai dari dandanan dan kostumnya,” ungkapnya.

Sementara Kepala Desa Kradenan, Yahman ketika dikonfirmasi pihaknya membenarkan pada hari itu digelar acara kirab budaya dan sedekah bumi yang diwujudkan dengan adanya tumpeng raksasa dari hasil bumi warganya. “Semua ini kita gelar untuk melestarikan budaya warga Kradenan dan juga bentuk syukur kepada Tuhan atas buminya yang oleh masyarakat kami diolah dengan baik sebagai sumber kehidupan keluarganya, dan juga dari Tunpeng raksasa yang dipikul 4 orang itu di belakangnya diikuti tumpeng kecil dari RT -RT yang ada, dan kita arak keliling kampung dan berakhir di balai desa,” terangnya.

Masih menurut Yahman bahwa dengan adanya kirab budaya dan sesekah bumi ini hanya satu tujuan untuk kemajuan desanya. “Ini tujuanya satu agar masyarakat kami yang ribuan dengan latar belakang dan status sosialnya berbeda namun tetap menjaga kerukunan sesuai moto Desa Kradenan “Ojok Lali Kradenan Guyub Rukun,” pungkas Kepala Desa. (mal)