Risma Harap Keberadaan Tahura Balas Klumprik Bisa Berikan Dampak Ekonomi Bagi Warga

oleh -71 Dilihat
oleh
Peresmian Tahura Balas Klumprik yang terletak di Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

SURABAYA, PETISI.CO – Setelah diresmikan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pada Jumat (11/12) siang, Taman Hutan Rakyat (Tahura) Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi warga sekitar.

Tahura tersebut sudah mulai dilakukan penggarapan sejak bulan Desember 2010 lalu. Kawasan tersebut tak hanya diproyeksikan untuk area terbuka hijau saja, namun juga sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat Surabaya.

Risma mengatakan, Tahura Balas Klumprik sudah dipastikan siap, termasuk keberadaan infrastuktur penunjangnya.

“Sekarang sudah jadi dan kemudian infrastrukturnya sudah mulai disiapkan. Jadi kita geraknya mengarah ke lingkungan, sekaligus tempat rekreasi dan meningkatkan income (pemasukan) warga sekitar,” kata Risma seusai melakukan Peresmian Tahura Balas Klumprik.

Risma juga berencana melakukan komunikasi lebih lanjut untuk membahas perihal pengelolaan lokasi itu. Dengan begitu, warga bisa mendapatkan dampak positif, terlebih dari segi ekonomi dari keberadaan Tahura Balas Klumprik.

Kemudian kata Wali Kota Surabaya dua periode itu, dirinya bakal memelototi terlebih dahulu perihal pola pengelolaan yang akan diterapkan.

“Kalau masuknya gratis, tapi kalau untuk venue-venue itu saya coba komunikasi dengan warga. Biar warga yang mengelola venue-venue itu sehingga bisa mendapatkan akses ekonomi dari tempat ini,” jelasnya.

Di sisi lain, warga sekitar juga diminta secara konsisten melakukan pemeliharaan terhadap lokasi Tahura, terutama masalah kebersihan area.

“Memelihara ini tidak mudah juga karena harus konsisten. Kalau enggak (bersih) orang (pengunjung) enggak akan tertarik ke sini, kemudian pasti akan pergi ke tempat lain,” jelasnya.

Jika pengelolaan baik kata Risma, maka hal tersebut bisa menjadi sebuah keuntungan bagi warga di sekitar lokasi Tahura dan Kota Surabaya.

“Sekarang tinggal bagaimana mengelola ini, masyarakat dapat akses ekonomi kemudian kita punya keuntungan dari oksigen dari hutan kota ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mengatakan, luas keseleruhan wilayah Tahura Balas Klumprik mencapai 4,3 hektare. Sedangkan, di Kota Surabaya sendiri setidaknya sudah mempunyai puluhan unit Tahura dan ditambah 3 lokasi Hutan Mangrove.

“Tahura kita ada 12 lokasi, kemudian Hutan Mangrove ada 3 lokasi,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.