Surabaya, petisi.co – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, bersama calon wakilnya KH. Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), melaksanakan safari ke Pondok Pesantren Tremas di Pacitan, Senin (21/10), dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Mereka disambut hangat oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tremas, KH Fuad Habib Dimyati, yang turut didampingi oleh KH Lukman Harist Dimyati, KH Abdillah Nawawi LC, serta Ibu Nyai Inayah Fuad dan segenap pemangku pesantren.
Dalam suasana penuh keakraban, pertemuan tersebut membahas kemandirian pesantren, terutama terkait inovasi yang telah dilakukan oleh Ponpes Tremas. “Kami bahkan telah menginisiasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung pengairan sawah di sekitar pondok pesantren,” ujar KH Lukman Harist Dimyati.
Risma pun mengapresiasi inovasi tersebut. “Luar biasa, dari pondok pesantren bisa lahir solusi nyata untuk membantu masyarakat sekitar melalui pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang efisien dan ramah lingkungan,” kata Risma.
Dalam kunjungan tersebut, Risma juga mendengarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pesantren, termasuk isu sedimentasi sungai yang berpotensi memicu banjir bandang.
“Sungai di sekitar pesantren sudah waktunya dikeruk karena sedimennya mengancam terjadinya banjir, namun terkendala izin dari Balai Besar dan juga keberadaan pasir,” jelas KH Fuad Habib Dimyati.
Risma segera merespon dengan janji untuk membantu. “Insya Allah, saya akan membantu, Pak Kyai. Ketika menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial, saya sudah sering menghadapi masalah sedimentasi sungai dan normalisasi. Saya paham betul dampaknya, apalagi jika sampai terjadi banjir bandang, maka kerugiannya bisa besar,” ungkapnya.
Risma juga menekankan komitmennya terhadap pendidikan pesantren, yang menurutnya sangat vital di Jawa Timur. “Jika Allah berkehendak, salah satu fokus utama saya adalah membenahi pendidikan pesantren. Keberadaan pondok pesantren sangat penting, terutama dalam memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak kita,” lanjut Risma.
Di penghujung acara, Risma memohon doa agar diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan tugasnya. “Saya mohon doa agar dapat menjadi pemimpin yang adil, serta diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalani setiap proses,” ujarnya.
Risma juga menambahkan bahwa ia tidak pernah meminta untuk menjadi Gubernur. “Menjadi Gubernur itu tugas yang berat. Waktu menjadi Wali Kota dan Menteri saja saya sudah merasakan bebannya. Namun jika amanah itu datang, maka harus saya jalankan dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Acara tersebut ditutup dengan doa dari para pengasuh Ponpes Tremas agar Risma selalu diberikan yang terbaik dalam perjuangannya untuk Jawa Timur. KH Fuad Habib Dimyati menutup dengan sebuah kalimat penuh makna, “Kursi ini pernah diduduki oleh Gus Dur, Pak SBY, dan Pak Jokowi, dan sekarang diduduki oleh Bu Risma,” tuturnya dengan senyum. (dvd)