Risma Sorot Drainase dan Elevasi untuk Sterilkan TIJ dari Genangan saat Hujan Deras

oleh -89 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran OPD Pemkot Surabaya meninjau progres pengerjaan Jembatan Suroboyo (foto: ist)
Walikota Sidak Jembatan Suroboyo

SURABAYA, PETISI.CO – Pengecoran akses jalan di sisi utara Jembatan Joyoboyo telah tersambung. Namun, berdasarkan sorot kaca mata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sistem drainase dan elevasi harus benar-benar diperhatikan.

Menurut Risma, elevasi permukaan antara sambungan jembatan dengan akses jalan di sisi utara merupakan hal penting. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang terletak di selatan Jembatan Joyoboyo, saat hujan deras terjadi.

“Jadi dibuat mirip punggung sapi, kalau dia langsung (miring) ke bawah nanti (hujan) TIJ tergenang. Ini (sambungan jembatan) langsung rata dengan jalan. Soalnya harus mengakomodir dari sana (sisi timur) juga,” kata Risma, Rabu (30/9/2020).

Oleh karena itu, ia meminta agar disediakan drainase yang lebih banyak, sehingga ketika hujan turun, air tidak langsung turun menuju TIJ.

“Kalau dia (sambungan) tidak rata dengan ini (jalan) maka bisa tergenang dia (TIJ) jika hujan deras. Jadi dibuat (seperti) punggung sapi, dikasih pedestrian juga,” jelasnya.

“Dikasih lubang-lubang di bawah agar air bisa masuk ke sana. Jadi ada lubang dia (air hujan) biar masuk ke sini biar airnya tidak turun ke sana (TIJ),” sambung Risma.

Risma bersama jajaran OPD Kota Surabaya juga mencoba melintasi badan jalan jembatan dengan berjalan kaki menuju TIJ.

Sementara itu Kabid Jalan dan Jembatan DPUMPP Surabaya, Ganjar Siswo Pramono menerangkan, arahan yang diberikan Risma terkait dengan sistem drainase dan aspal geometrik jalan dengan TIJ. Sehingga saat Jembatan Joyoboyo telah beroperasi, TIJ tidak tergenang air ketika hujan.

“Nanti kita buat tangkapan-tangkapan air, sebetulnya sudah ada tapi harus ditambahi lagi ke arah sisi barat. Terus aspalnya juga kemiringannya harus bisa melimpaskan air yang ada di permukaan jalan,” terang Ganjar.

Tambahnya,elevasi permukaan harus disesuaikan agar dapat melimpaskan air hujan ke tempat yang disediakan itu. Sehingga diharapkan tidak sampai masuk ke dalam TIJ. Meski begitu, hal itu sebelumnya sudah ada dalam perencanaan.

“Kita belum sampai ke pekerjaan itu, memang sudah ada ide-ide itu. Tahapannya saat ini kita masih harus cor overtopping permukaan yang habis dipasang voided slap. Kan atasnya harus dicor dulu diaspal, baru kita kerjakan yang dekatnya di TIJ,” ungkapnya.

Tahap selanjutnya, pihaknya akan merampungkan pengerjaan ornamen dan gapura yang terletak di tengah jembatan dengan ketinggian 20 meter.

Ia memastikan proses pengerjaan Jembatan Suroboyo yang memiliki panjang sekitar 150 meter bakal terus dikebut, agar rampung sesuai dengab target yang dicanangkan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

“November bisa selesai semuanya. Kalau kontrak kita sampai Desember selesai. Tapi kita mencoba untuk percepatan,” ujar Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menyatakan telah berkomunikasi dengan OPD terkait dan kepolisian, terkait rencana melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan itu.

“Jadi nanti dibuat dua arah jalan di sisi utara Jembatan Joyoboyo itu,” kata Irvan.

“Jembatan lama kita fungsikan untuk masuk ke arah kota Jalan Darmo dan Diponegoro. Jadi ketika (Jembatan Joyoboyo) beroperasional langsung bisa diberlakukan. Ada beberapa rekayasa lalin yang kita lakukan di kawasan itu,” pungkasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.