Risma Tegaskan Ibadah Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Sesuai Protokol Kesehatan

oleh -133 Dilihat
oleh
Teleconference Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama 200 takmir dan perwakilan masjid seluruh Kota Surabaya (foto : ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pembahasan jelang Idul Adha bersama 200 orang takmir dan perwakilan masjid seluruh Kota Surabaya melalui siaran teleconference di Balai Kota Surabaya, Kamis (16/7/2020).

Audiensi tersebut membahas persiapan sholat Idul Adha dan Kurban yang jatuh pada 31 Juli 2020 mendatang. Pembahasan yang dilakukan itu, mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020 tentang Sholat Idul Adha Kurban 1441 Hijriah.

Tak hanya itu, tetapi juga mengacu pada Surat Edaran Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan (Ditjen PKH) Kementrian Pertanian (Kementan) tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Non Alam Covid-19.

Risma menegaskan, pelaksanaan Sholat Idul Adha dan Kurban harus sesuai dengan displin protokol kesehatan sesuai pedoman pada surat edaran tersebut.

“Bapak. Saat ini beberapa wilayah di Surabaya sudah ada yang zona hijau. Artinya kita harus menjaga dan terus meningkatkan kedisiplinan. Protokol kesehatan hukumnya wajib tidak bisa ditawar,” tegasnya.

Selain itu, para takmir dan pengurus masjid diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan untuk area depan masjid juga harus dilengkapi dengan tersedianya fasilitas cuci tangan.

Tak hanya itu saja, Risma juga menekankan kepada warga agar tidak melakulan kegiatan takbir keliling.

“Sebelum masuk masjid di depannya sudah disediakan air mengalir dan sabun, cek suhu tubuhnya. Untuk takbir tidak ada takbir keliling ya,” ungkapnya Risma.

Tak sampai disitu saja, ia juga meminta kepada seluruh petugas penyembelihan binatang kurban agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan beberapa ketetapannya, seperti untuk untuk satu ekor sapi terdiri dari lima hingga tujuh orang.

“Jaga jarak antar petugas minimal satu meter. Untuk satu ekor sapi terdiri dari lima sampai tujuh petugas yang menyembelih.  Kemudian satu ekor kambing terdiri dari dua sampai tiga petugas. Kira-kira seperti itu. Kita bisa diskusikan lagi ini,” terangnya.

Sementara untuk pembagian daging kurban, panitia yang bertugas diinstruksikan untuk melakukan pengiriman ke rumah warga. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan massa.

“Daging kurbannya dikemas dengan daun atau besek. Petugas yang mendistribusikan juga mengenakan masker maupun face shield,” jelas Risma.

Risma juga menambahkan, lokasi  beserta peralatan penyembelihan juga harus diperharikan kebersihannya. Bahkan limbah atau kotoran juga harus dibuang di tempat yang sudah disediakan. “Panitiannya harus segera membersihkan diri,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma juga berdiskusi dengan para takmir dan pengurus masjid. Satu per satu pertanyaan dan masukan silih berganti datang dari perwakilan dari berbagai pengurus masjid tersebut. Menanggapi berbagai pertanyaan dan masukan itu, Wali Kota Risma mengeluarkan ide untuk membuat video tutorial pemotongan hewan kurban secara efektif, benar dan halal.

“Saya berpikir apakah via daring. Ternyata video tutorial juga menjadi salah satu alternatifnya. Nanti akan kami diskusikan kembali,” pungkasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.