Rumah Zakat Kirim 100.000 Paket Superqurban Dan 13 Truk Bantuan Logistik

oleh -48 Dilihat
oleh

Untuk  Palu-Donggala

SURABAYA, PETISI.COGempa 7.4 SR yang terjadi di Donggala pada Jumat (28/10/18) lalu telah menyebabkan tsunami yang melanda Donggala, Palu dan Sigi di Sulawesi Tengah. Akibatnya, 2.073 orang meninggal, 10.678 orang terluka dan 82.775 orang terpaksa mengungsi. Karenanya, Rumah Zakat sebagai salah satu lembaga kemanusiaan segera menerjunkan relawan dan mengirimkan bantuan sejak hari pertama bencana terjadi.

“45 orang tim evakuasi dan 11 tim medis telah dikirim ke Palu. Rumah Zakat juga sebelumnya telah mengirimkan 6 truk bantuan logistik untuk warga terdampak gempa dan tsunami,” jelas Murni Alit Baginda, Chief Program Officer Rumah Zakat.

Di hari Rabu ini, 17 Oktober 2018, Rumah Zakat kembali mengirimkan 7 truk bantuan logistik yang terdiri dari paket Superqurban, beras, tenda pengungsi, pakaian, bahan makanan dan keperluan logistik lainnya.

“Kami akan mengirimkan 100.000 paket Superqurban, dimana untuk tahap awal ini kami kirim 50.000 paket terleih dahulu. 5 truk bantuan dikirim melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sementara yang 2 truk lainnya dikirim dari Gorontalo dan Jakarta. Jadi total bantuan yang telah dikirim sebanyak 13 truk, tambah Murni.

Tak hanya berupa bantuan logistik, Rumah Zakat pun telah membuka kelas darurat untuk anak-anak, pos dapur umum, layanan kesehatan, mobil klinik, ambulance, pos segar, pos hangat dan juga membangun huntara (hunian sementara) bersama dengan relawan gabungan di Petobo Atas, Palu.

 

Empat Fase Tahapan Aksi Penanganan Bencana Untuk Palu-Donggala

Untuk membantu pemerintah dalam penanganan bencana di Sulawesi Tengah mulai dari masa tanggap darurat hingga masa recovery dan rehabilitasi, Rumah Zakat membuat empat fase tahapan aksi penanganan bencana di Sulawesi Tengah, yang disesuaikan dengan kondisi dan fase Bencana di lapangan.

“Pada fase pertama ini, Rumah Zakat fokus membantu evakuasi, pelayanan medis, penyaluran logistik, dan layanan dapur umum , serta mengirimkan ambulance dan mobil klinik,” ungkap Nur Efendi, CEO Rumah Zakat.

Di fase II, penanganan bencana ditambah dengan penyediaan pos pengungsian, masjid darurat, toilet komunal dan layanan psikososial. Di fase III yang bertepatan dengan masa recovery, akan mulai mendirikan hunian sementara, penyiapan sekolah darurat dan penyediaan layanan kesehatan. Dan di fase IV atau masa rehabilitasi, selain masih terus menyediakan hunian sementara dan sekolah darurat, juga akan mulai melakukan pendampingan ekonomi untuk warga terdampak .

“Kedepannya, kita berencana akan mendirikan desa berdaya dengan program-program pemberdayaan yang terintegrasi di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, agar warga terdampak dapat kembali pada kehidupannya seperti sebelum terjadi bencana,” pungkas Efendi. (*/cah)