Rumah Zakat Peduli Penumpang Kapal Terlantar

oleh -41 Dilihat
oleh

BANYUWANGI, PETISI.CO – Ketika semua perhatian tertuju pada korban gempa di Lombok, ternyata di Banyuwangi juga ada yang membutuhkan uluran tangan. Ada 220 orang dewasa dan 30 anak yang terlantar di pelabuhan Tanjung Wangi. Mereka adalah warga pulau Sapeken. Pulau yang berada di utara pulau Bali ini masuk wilayah paling ujung Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Relawan Rumah Zakat diantara penumpang kapal yang terlantar

Sudah 7 hari mereka terkatung-katung, menunggu kepastian kapal untuk berlayar. Selama itu mereka harus rela tidur di teras pelabuhan tanpa alas dan selimut. Padahal cuaca di Banyuwangi saat itu sangat dingin, suhu di temperatur menunjukkan angka 14°C.

Mereka datang ke Banyuwangi dengan berbagai macam kepentingan. Ada yang belanja kebutuhan pokok, ada yang belanja barang untuk dijual lagi, ada yang melancong dan ada yang berobat.

Diantara mereka, relawan menjumpai seorang ibu-ibu dengan bayi yang masih merah. Ternyata bayi tersebut masih berusia 19 hari yang dilahirkan dengan cara operasi caesar. Berdesir naluri keibuan relawan, ikut merasakan kepedihan si ibu yang baru melairkan dan masih butuh perawatan. Tapi Alhamdulillah hari-hari penantian mereka Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, anggota dewan, dan para relawan mulai turun tangan.

Setiap hari ada yang membagikan nasi bungkus kepada mereka dan relawan Rumah Zakatpun ikut ambil bagian.

Relawan mengajak rekan-rekanya ikut berempati sehingga terkumpullah dana yang cukup hingga bisa menyediakan 220 nasi bungkus untuk orang dewasa dan 30 kotak untuk anak-anak, serta 5 dus air mineral.

Pagi tadi tepatnya tanggal 8 Agustus 2018 pukul 05.30 WIB relawan berangkat dari Banyuwangi menuju pelabuhan Tanjung Wangi membagikan nasi bungkus tersebut.

Setelah sampai di sana ternyata dapat khabar kalau kapal pagi itu akan berlayar. Syukur Alhamdulillah penantian warga Sapeken terjawab sudah. Mereka berkemas dan bersiap masuk kapal mendapat bekal sarapan yang dibagikan relawan. Selamat jalan saudaraku, semoga perjalanan mengarungi lautan tanpa mendapat halangan dan rintangan hingga sampai tujuan bertemu dengan sanak keluarga.

Tak lupa mereka menitip salam dan ucapan terimakasih melalui relawan untuk disampaikan kepada para dermawan. (*/cah)