SIDOARJO, PETISI.CO – Komunitas sejarah dan budaya, Jelajah Situs Pawitra (JSP), Minggu (23/02/2020), telah menyepakati kegiatan yang bertitel Pawitra 14. Kegiatan pendakian melalui jalur kuno percandian itu akan dilaksanakan untuk umum pada 11-12 April 2020 mendatang.
Acara pendakian sekaligus belajar sejarah dan budaya nenek moyang itu, dilakukan dua kali dalam setahun. Rute yang dilalui pun berbeda beda.
Tahun lalu, tepatnya 26-27 Oktober, rute yang dilalui dari titik pemberkatan di wilayah Jedong, tak jauh dari Ngoro Industri, Kabupaten Mojokerto.
Dari pemberangkatan peserta yang jumlahnya mencapai 150, belum termasuk panitia, beriStirahat dengan mendirikan di Situs Umpak Wolo, setelah menempuh perjalanan 2 jam.
Malamnya, peserta jagongan tentang situs-situs yang ada di rute yang akan dikunjungi pagi harinya. Yakni situs Penangungan, Loster, Lemari, Yudha, Merak, Pendawa, dan Naga 1.
Surya Shindu Pati, pembina JSP mengatakan, Pawitra 14 mendatang akan menapaki jalur Candi ke atasnya. Karena rutenya pendek dan tak melelahkan, estimasi peserta diperkirakan 200 orang.
“Kita mengadakan kegiatan ini, untuk mengedukasi peserta, terutama pendaki dan pelajar, agar mengenal peninggalan leluhur yang sangat luar biasa di Pawitra. Jadi tidak sekedar lewat, tapi ikut menjaga situs yang tersebar di Penanggungan,” kata Surya Shindu.
Selain mengenalkan karya leluhur saat jagong budaya, peserta juga diajak melakukan reboisasi. Penanaman bibit pohon yang disediakan panitia. Bibit pohon itu akan ditanam sekitar situs atau di rute jalan yang dilalui peserta.
Sementara itu Bayu Sukma, selaku Ketua Pelaksana Pawitra 14 berharap, peserta bisa mempersiapkan diri. Karena waktu masih cukup lama.
“Peserta kita berangkatkan bersama-sama dari Patirtan Jolotundo menuju Candi Bayi. Di candi yang indah ini, peserta buka tenda dan malamnya jagong budaya,” kata Sukma.
Pagi harinya, peserta akan berjalan naik menyinggahi Candi Putri, Pura, Gentong, Sinta, Carik, Lurah, kemudian turun melalui Situs Lumpang Pecah, kembali ke Candi Bayi. Lanjut ke Jolotundo.
“Perjalanannya sekitar 3-4 jam sampai di Jolotundo lagi,” katanya.(pri)