Ruwatan Desa Munggu, Nanggap Wayang Kulit

oleh -73 Dilihat
oleh
Kepala Desa memberikan wayang wujud Semar kepada Dalang

PONOROROGO, PETISI.CO – Tradisi Pangruwatan (Bersih Desa) inilah yang dinanti nantikan warga. Mereka berharap dengan digelarnya ruwatan ini agar desa dan warganya serta pemerintahan desa setempat dijauhkan dari sengkala (bencana, musibah, atau bahkan pagebluk). Tradisi ruwatan ini sudah diyakini oleh warga secara turun-temurun.

Desa satu dengan desa lainnya sangatlah beragamĀ  cara melakukan ruwatan. Untuk Desa Munggu bila datang bulan Selo yang dikenal dengan istilah Selan yakni melakukan bersih desa dengan cara gelar wayang kulit semalam suntuk yang disaksiakan oleh seluruh warga setempat.

Seperti Desa Munggu pada Senin malam (20/8/2018) pemerintah desa setempat menggelar wayang kulit dengan dalang pangruwatan Ki Dukut Carito dari Desa Pelem. Dalam pegalaran ini Dalang mengambil judul atau lakon wayang “Semar Mbangun Khayangan” dengan harapan Desa Munggu bisa tentram damai guyup rukun dijauhkan dari segala sengkala.

Seperti di sampaikan Ketua Panitia, Misno bahwa digelarnya wayang kulit semalam suntuk dengan cerita Semar Mbangun Khayangan, agar pemerintahan desa lancar dalam memberikan pelayanan ke masyarakatnya jauh dari segara ujian cobaan dan sengkala.

“Dalam cerita yang akan digelar malam ini bahwa Semar dengan jimat Kalimosodo bisa membuat kedamaian istana dan rakyat, dengan rukun damai rakyatnya sejahtera dalam hal ini semoga warga Munggu bisa berkah mudah mencari pengupo jiwo dan jauh dari musibah dan bencana,” kata Kamituwo Misno.

Wayang kulit dimulai dengan ditandai Kepala Desa memberikan wayang wujud Semar kepada Dalang. “Semoga dengan bersih desa ini desa kita bisa tentram damai warganya guyup rukun dan juga menjadikan Desa Munggu yang Baldatun Toyibatun Ghofur,” pungkas Kepala Desa Munggu, Sukamto kepada wartawan. (mal)