BONDOWOSO, PETISI.CO – Masyarakat Bondowoso, Jawa Timur, menyambut datangnya tahun baru Islam 1441 H, dengan menggelar arebbe tajin sorah atau selamatan bubur Suro, Sabtu (29/8/2019) di Alun-alun Ki Bagus Asra.
Masyarakat Bondowoso yang juga turut berbaur dengan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso itu mengenakam pakaian serba putih. Sementara itu, ratusan bubur Suro yang telah diwadahi kendi berikut berbagai lauknya telah ditata rapi di nampan yang terbuat dari bambu.
Sebelum akhirnya bubur suro tersebut dikonsumsi, terlebih dahulu, kemudian diarak-arak dari Pendopo Kabupaten menuju Monumen Gerbong Maut. Selanjutnya, digelar doa bersama yang dipimpin oleh seorang kiyai kharismatik KH. Imam Barmawi Burhan.
Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, dalam sambutannya, menerangkan, selamatan berasal dari bahasa arab yakni Arwah. Karena itulah, arebbe tajin sorah ini merupakan kiriman doa dan shodaqoh kepada arwah-arwah leluhur, ulama, dan pejuang yang berjuang untuk Kemerdekaan RI.
“Mudah-mudahan doa kita sampai juga kepada para pendahulu, para pejuang, alim ulama untuk membangun Indonesia, khususnya Bondowoso ini,” kata orang nomor satu di Bondowoso itu.
Seraya menambahkan, agar ke depan atas segala kekhilafan yang dilakukan tahun lalu dijadikan sebagai pelajaran.
“Mari kita songsong tahun baru islam ini dengan penuh semangat dan gairah. Dan penuh keseriusan. Kita bertekad ke depan, meningkatkan ibadah dan kinerja kita,” tambahnya.
Di acara tersebut, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, menjelaskan, tradisi arebbe tajin sorah ini juga bagian dari upaya melestarikan budaya.
“Jadi dulu kan kalau sudah suro, itu pasti ada tajin suroh. Sekarang itu sudah mulai punah. Ini kita galakkan, ini bentuk melestarikan,” tandasnya.
Acara tahunan itu, dihadiri oleh Forkompinda, OPD dan camat se-kabupaten Bondowoso.(tif)
