Sanksi Yang Diberikan Pada Siswa SMP 1 Pujer Dirubah

oleh -74 Dilihat
oleh
Bukti chatting dari oknum guru di group WhatsApp Kelas VIId SMP 1 Pujer.
Viral di Group WhatsApp Kelas VIId dan Pemberitaan

BONDOWOSO, PETISI.CO – Sanksi yang dianggap meresahkan dan terkesan mengancam murid kelas VIId SMP 1 Pujer, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, akhirnya dirubah setelah viral di pemberitaan.

Berita sebelumnya menyebutkan, siswa yang nilai prakarya di bawah KKM harus membawa nasi lalapan dua bungkus atau ayam geprek. Jika tidak dikumpulkan besuk 3 Desember 2020, maka dianggap nilainya “0” dan raportnya tidak bisa dicetak.

Kini diganti menjadi tuliskan di kertas folio bergaris alur pembuatan ayam geprek beserta videonya mulai tahap persiapan, proses dan hasilnya. Kumpulkan terakhir hari Sabtu 19 Desember 2020.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah wali murid, bahwa itu merupakan akal-akalan pihak sekolah untuk menutupi kesalahannya.

“Sudah jelas di grup WhatsApp kelas VIId memberikan sanksi yang cukup meresahkan,” cetus wali murid, Jumat (18/12/2020).

Anehnya lagi, pihak sekolah memberikan tugas pada anak kami untuk membuat minuman terbuat dari buah-buahan. Pembuatannya pun direkam menggunakan smartphone Android dan dikirim ke guru inisial D.

“Apakah di kelas VIId SMP 1 Pujer itu kejuruan tata boga?,” kata mereka.

Ini tugas siswa yang cukup nyeleneh, bukanlah untuk belajar mapel.

“Maka dari itu, kami meminta kepada Disdikbud Bondowoso untuk memberikan pembinaan terhadap guru tersebut,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.