Santri, Kyai dan Nahdliyin Kota Kediri Titip Harapan pada Vinanda-Gus Qowim

oleh -90 Dilihat
oleh
Mbak Vinanda dan Gus Qowim didampingi para sesepuh dan kyai saat acara memperingati hari santri dan maulid nabi Muhammad SAW

Kediri, petisi.co – Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, di komplek Pondok Pesantren Kota Kediri dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dan para pengasuh pondok prsantren di Kota Kediri.

Di antaranya, KH. Abdul Hamid, selaku pengasuh PP. Maunahsari Bandar Kidul, KH. Sholeh Abdul Jalil, pengasuh PP Salafiyah Bandar Kidul dan KH. An’im Falahuddin, pengasuh PP HMS Lirboyo Kota Kediri.

Selain para tokoh ulama dan masyayikh Nahdlatul Ulama (NU), hadir pula pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha (Gus Gowim) serta 200 lebih tokoh masyarakat se-Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Dalam kesempatan itu, KH. Hamid pengasuh pondok pesantren Maunahsari Bandar Kidul menyampaikan bahwa salah satu ciri santri adalah ‘Nderek Kyai’ alias ikut kyainya. Karena Kyai akan mengarahkan santri pada kebaikan.

“Semoga pasangan Vinanda dan Gus Gowim untuk bisa memimpin Kota Kediri dengan lebih baik dan memiliki keberpihakan kepada kaum santri,” doa di akhir mauidhohnya.

Doa dan harapan tersebut sebagai bentuk kepedulian, sekaligus impian besar KH Hamid kepada Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) Kota Kediri dan pengasuh PP Al-Ishlah Bandar Kidul itu, sebagai implementasi dari pasangan nasionalis dan religius yang berprinsip dasar Aswaja, (Ahlu Sunnah Wal-Jamaah An-nadiyah).

Acara tersebut juga diisi dengan dialog yang dipimpin oleh KH. Oing Abdul Muid (Gus Muid), selaku Ketua Forum Santri Kota Kediri. Dalam dialog, beberapa peserta menyampaikan harapan dan pesan kepada paslon nomor urut 01 Mbak Vinanda-Gus Qowim.

Ada beberapa aspirasi yang disampaikan dalam forum tersebut. Seperti, Kyai Syansuri dari Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang memohon agar Makam Setonogedong lebih diperhatikan, karena menjadi tujuan wisata religi. Lalu, Kyai Saiful yang minta insentif guru ngaji dan modin dinaikkan.

Aspiasi dan harapan para santri, kyai serta kaum nahdliyin kepada pasangan pemuda dan tokoh ulama ini memang sangat mendasar. Betapa tidak, paslon yang diusung oleh mayoritas partai politik itu memiiki visi misi mewujudkan Kediri MAPAN. Dimana salah satu adalah menciptakan Kota Kediri yang agamis.

Mbak Vinanda dan Gus Qowim bakal merealisasikan penguatan tatanan sosial dan sumber daya manusia (SDM) yang berkeTuhanan dengan nilai kerukunan untuk membentuk ‘seft control’. Komitmen itu akan tunaikan melalui Program SAPTA CITA.

Dari tujuh program kerja tersebut, salah satunya berbasis pada pesantren, santri serta guru ngaji berupa peningkatan insentif mereka. Program itu dinamakan dengan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan atau disingkat MERATA. (bam)

No More Posts Available.

No more pages to load.