Sebab Datangnya Hidayah

oleh -144 Dilihat
oleh

Hal-hal yang menjadi sebab datangnya hidayah Allah Ta’ala adalah sebagai berikut :

  1. Selalu bergantung dan bersandar kepada Allah Ta’alat

Semua kebaikan adalah taufik dari Allah Ta’ala kepada hambaNya, sebagaimana asal semua keburukan adalah khidzlaan (berpalingnya) Allah Ta’ala dari hambaNya. Bahwa (makna) taufik itu adalah dengan Allah tidak menyandarkan (urusan kebaikan/keburukan) kita kepada diri kita sendiri, dan (sebaliknya arti) al khidzlaan (berpalingnya Allah Ta’ala dari hamba) adalah dengan Allah membiarkan diri kita (bersandar) kepada diri kita sendiri (tidak bersandar kepada Allah Ta’ala).

Inilah yang terungkap dalam doa yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam:

“(Ya Allah), jadikanlah baik semua urusanku dan janganlah Engkau membiarkan diriku bersandar kepada diriku sendiri (meskipun cuma) sekejap mata”  [HR an-Nasa-i (6/147) al-Hakim (no. 2000)]

  1. Selalu mengikuti dan berpegang teguh dengan agama Allah Ta’ala lahir dan batin

Allah Ta’ala berfirman: “Maka jika datang kepadamu (wahai manusia) petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara (dalam hidupnya)”  (QS.Thaahaa: 123)

Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa orang yang mengikuti dan berpegang teguh dengan petunjuk Allah Ta’ala yang diturunkanNya kepada RasulNya, dengan mengikuti semua perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, maka dia tidak akan tersesat dan sengsara di Dunia dan Akhirat, bahkan dia selalu mendapat bimbingan petunjukNya, kebahagiaan dan ketentraman di Dunia dan Akhirat.

  1. Membaca al-Qur’an dan merenungkan kandungan maknanya

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS.al-Israa’: 9)

Imam Ibnu Katsir berkata: “(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji kitabNya yang mulia yang diturunkanNya kepada RasulNya, yaitu al-Qur’an, bahwa kitab ini memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus dan jelas”.

  1. Mentaati dan meneladani sunnah Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam

Allah Ta’ala menamakan wahyu yang diturunkanNya kepada Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam sebagai al-huda (petunjuk) dan dinul haq (agama yang benar) dalam firmanNya :

“Dialah (Allah Ta’ala) yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkanNya terhadap semua agama, dan cukuplah Allah sebagai saksi” (QS.al-Fath: 28)

Para ulama Ahli Tafsir menafsirkan al-huda (petunjuk) dalam ayat ini dengan ilmu yang bermanfaat dan dinul haq (agama yang benar) dengan amal shaleh.

Ini menunjukkan bahwa sunnah Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam adalah sebaik-baik petunjuk yang akan selalu membimbing manusia untuk menetapi jalan yang lurus dalam ilmu dan amal.

Inilah makna firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”  (QS.al-Ahzaab:21)

Dikarenakan inti dan hakikat hidayah adalah taufik dari Allah Ta’ala, maka berdoa dan memohon hidayah kepada Allah Ta’ala merupakan sebab yang paling utama untuk mendapatkan hidayahNya.

Dalam hadits Qudsi yang shahih, Allah Ta’ala berfirman:  “Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepadaKu niscaya Aku akan berikan petunjuk kepada kalian”  [HR Muslim (2577)]

Oleh karena itu, Allah Ta’ala yang maha sempurna rahmat dan kebaikannya, memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk selalu berdoa memohon hidayah taufik kepadaNya, yaitu dalam surah Al Fatihah :“Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus”.

Dalam banyak hadits yang shahih, Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam mengajarkan kepada kita doa memohon hidayah kepada Allah Ta’ala.

“Ya Allah, berikanlah hidayah kepadaku di dalam golongan orang-orang yang Engkau berikan hidayah”

[HR Abu Dawud (no. 1425), at-Tirmidzi (no. 464) dan an-Nasa-i (3/248), dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani].

Juga doa beliau Shallallahu’alaihi Wasallam: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri (dari segala keburukan) dan kekayaan hati (selalu merasa cukup dengan pemberian-Mu)”  [HSR Muslim (no. 2721)]

Oleh karena itu, Allah Ta’ala sangat murka terhadap orang yang enggan berdoa dan memohon kepadaNya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam: “Sesungguhnya barangsiapa yang enggan untuk memohon kepada Allah maka Dia akan murka kepadanya” [HR at-Tirmidzi (no. 3373) dan al-Hakim (1/667), dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani]

Dengan memohon kepada Allah Ta’ala dengan semua namaNya yang maha indah dan sifatNya yang maha sempurna, agar Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan, menyempurnakan dan menjaga taufikNya kepada kita semua sampai kita berjumpa denganNya di surgaNya kelak, sesungguhnya Dia Ta’ala maha mendengar lagi maha mengabulkan doa.

Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih semangat mengusahakan sebab-sebab datangnya hidayah dari Allah Ta’ala.

fimdalimunthe55@gmail.com

No More Posts Available.

No more pages to load.