Diduga Akibat Alih Fungsi Lahan Ilegal
BONDOWOSO, PETISI.CO – Sejumlah rumah dan fasilitas umum yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, terendam lumpur dan pasir setinggi dua meter.
Banjir yang terjadi Sabtu (14/3/2020) sore, menyebabkan kerugian dan kerusakan sebanyak 316 rumah warga di dua desa, yakni Desa Sempol sebanyak 210 rumah dan Desa Kalisat 106 rumah.
“Kerugian dan kerusakan rumah di Desa Sempol dan Desa Kalisat terendam lumpur pasir setinggi hampir dua meter,” jelas Camat Ijen, Ifan Arifandi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (15/3/2020).
Pantauan di Desa Sempol, hingga Minggu siang upaya pembersihan lumpur, pasir, dan material kayu oleh warga terus dilakukan. Tampak turut membantu dari personil TNI, POLRI, dan BPBD.
Pembersihan berlangsung sulit sebab endapan lumpur mulai mengering. Sementara pembersihan akses lalu lintas dibantu dengan sejumlah alat berat (excavator).
Tak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas umum seperti Kantor Kecamatan, Rumah Dinas Camat, Sekolah SDN Sempol, Mess Koramil, Kantor PNPM serta Kantor KUA ikut terendam.
Sejumlah narasumber menyebutkan, bahwa terjadinya banjir bandang di Ijen, dikarenakan alih fungsi lahan ilegal yang tidak ada tindakan tegas.
Di mana, sejak tahun 2015 kurang lebih ada 800 hektar lahan yang berubah menjadi pertanian holtikultura di kawasan tersebut.
“Padahal, kawasan hutan itu yang berfungsi menjadi penopang air,” kata mereka.
Sebelumnya, kami sudah warning ke pihak berwenang terkait ini. Disusul dengan adanya kebakaran besar pada November 2019 lalu. Sehingga, membuat resapan air berkurang jika sewaktu-waktu ada hujan deras di kawasan itu
”Sebelumnya, kami sudah warning ke pihak berwenang terkait ini. Ditakutkan akan mengakibatkan terjadi bencana besar dan benar terjadi sekarang ini, yaitu banjir bandang,” tandasnya.(tif)
