BONDOWOSO, PETISI.CO – Maraknya informasi atau opini yang tersebar di media sosial (Medsos) terkait kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) dan kegelisahan sebagian tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr. Koesnadi, mendapat respon dari Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah, Sabtu (18/4/2020).
Menurutnya, persoalan APD di Rumah Sakit yang mulai minggu lalu masih dalam pengadaan. Dan mulai tiga hari ini sudah dirasa cukup.
“Untuk masker itu, butuh 5000 per minggu. Kemarin sudah ada 5000 dan ditambah APD yang datang sebanyak 200 box. Sebenarnya sudah tidak ada masalah. Memang ada sedikit kegelisahan dari beberapa rekan-rekan medis dimana kekhawatirannya itu pasti ada. Namun, dalam menjadi ujung tombak, kita tidak boleh mengabaikan ketenangan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), kata Sekda, pihak rumah sakit bisa meminta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau pengadaan sendiri.
“Saya juga meninjau sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, untuk APD sudah terpenuhi begitupun masker. Dan saya sangat mengapresiasi terhadap langkah Dirut RSUD, dr. Koesnadi Bondowoso, dalam hal ini sudah menggandeng pihak SMK mengundang BPBD hingga ke Surabaya,” katanya.
Jika masih ada keluhan dalam wujud tulisan di Medsos, itu baginya hal wajar, dengan harapan jangan terlalu berlebihan.
“Daerah lain banyak dokter-dokter yang tidak pulang hingga dua bulan dan mereka tidak mengeluh. Sedangkan di kota kita mereka masih bisa bertemu dengan keluarganya setiap saat,” cetus Syaifullah.
Seraya mengemukakan, sekali lagi, untuk APD pasien dan tenaga medisnya rasa sudah cukup.
“Ayolah bekerja keras dan mengabdi dengan tulus untuk mengatasi Covid-19 ini, agar cepat selesai,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap kepada masyarakat, bisa tenang dan jangan mengikuti opini yang malah memperkeruh keadaan.
“Pemkab sudah punya standar SOP dari tingkat pencegahan, pengobatan bahkan hingga tingkat pemakaman pun sudah dilaksanakan dan disiapkan,” pungkasnya. (tif)