BONDOWOSO, PETISI.CO – Tahapan seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, untuk memasuki babak akhir, dinilai mengulur-ngulur waktu.
Mengapa demikian, karena Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso terkesan lemot mengirim usulan rekomendasi ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Salah satu narasumber, menyebutkan, BKPSDM ini perlu dipertanyakan, kenapa usulan rekomendasi ke KASN ini baru dikirim sekarang. Seharusnya tanggal 7 atau 9 Maret 2022 kemarin.
“Sebab, rekom tersebut yang akan dijadikan acuan pelantikan Sekda terpilih, oleh Bupati Bondowoso, Salwa Arifin,” jelasnya, Kamis (17/3/2022).
Sementara itu, Kabid Mutasi dan Promosi BKPSDM Bondowoso, Diana Nurbayanti, menjelaskan, surat usulan rekomendasi ke KASN dan Gubernur Jawa Timur telah dikirim.
”Ya benar, sudah kami kirim per Kamis (17/3/2022) hari ini,’’katanya pasa petisi.co, melalui pesan WhatsApp.
Ditanya soal rekomendasi ke KASN yang terkesan lemot?. Maaf, saya masih di Jakarta. Besuk saya di Bondowoso.
“Setelah di Bondowoso, nanti saya ceritakan apa penyebab, lemotnya rekomendasi ke KASN,” tambahnya.
Ketika didatangi ke kantor BKPSDM Bondowoso, Kabid Mutasi dan Promosi tersebut, tidak ada di ruang kerjanya. Bahkan, telepon selulernya tidak bisa dihubungi.
Sekadar diketahui, tiga nama calon Sekda Bondowoso yang diusulkan, diantaranya Bambang Sukwanto, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang, Muhammad Asnawi Sabil kepala BKPSDM Bondowoso, dan Sigit Purnomo Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso.
Dari tiga nama itu akan dipilih satu nama untuk menjadi Sekda. Pemilihan satu nama tersebut menjadi wewenang bupati sepenuhnya selaku pejabat pembina kepegawaian atau PPK.
Selain itu, di lingkup ASN Pemkab Bondowoso sendiri, siapa yang terpilih menjadi Sekda masih simpang-siur.
Sebab, sampai saat ini masih menjadi misteri siapa yang akan dipilih bupati untuk menjadi Sekda. (tif)
