Senator Cak Nawardi Minta Pemerintah Hentikan Sementara Pertandingan Sepak Bola Nasional

oleh -68 Dilihat
oleh
Anggota DPD RI Ahmad Nawardi.

SURABAYA, PETISI.CO – Senator Indonesia Ahamad Nawardi prihatin atas tragedi kerusuhan sepak bola di Indonesia terus berulang. Bahkan kali ini memakan korban jauh lebih banyak dari sebelumnya.

Jumlah korban meninggal kerusuhan suporter Arema Malang usai laga FC Arema menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruan Malang, Minggu (1/10/2022) kemarin mencapai 127 orang meninggal. Ditambah ratusan suporter mengalami luka berat dan ringan.

“Ini tragedi nasional. Saya sangat terpukul dan sangat berduka atas peristiwa ini” kata Nawardi kepada petisi.co, Minggu (2/10/202).

Anggota Komite 3 DPD RI yang membidangi olahraga ini, mengusulkan penyelenggaraan sepak bola di Tanah air harus dihentikan sementara. Evaluasi secara total mulai penyelenggara, klub-klub sepakbola, elemen suporter, aparat keamanan dan semuanya.

Terlebih, Indonesia menjadi tuan rumah babak kualifikasi Piala Asia U-17. Bahkan, tahun depan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Jadi, pemerintah harus mengevaluasi dan menyiapkan diri lebih matang,” ucapnya.

Kerusuhan dan tindakan anarki oleh suporter baik Arema maupun Persebaya kerap terjadi saat keduanya berhadapan. Pasalnya, kedua tim memiliki pendukung yang fanatik.

Untuk menghindari kerusuhan, PSSI maupun aparat kepolisian melarang suporter kedua tim untuk datang ke stadion, jika Arema berhadapan dengan Persebaya di Kompetisi Liga I.

“Harusnya PSSI, penyelenggara tuan rumah dan aparat keamanan bisa mangantisipasi dengan meminimalisir penonton di dalam stadion untuk mencegah kericuhan,” tegas pria yang akrab dipanggil Cak Nawardi ini.

Selain itu, mantan jurnalis Tempo ini meminta aparat kepolisian untuk untuk mengusut tuntas tragedi ini. Harus ada pihak yang bertanggung jawab.

“Harus ada pihak yang di proses. Karena tragedi ini tidak berdiri sendiri apalagi mencapai ratusan korban jiwa,” paparnya.

Cak Nawardi juga berharap penyelenggara memberikan santunan yang layak kepada keluarga korban. Sebagai bentuk duka cita. “Hari ini saya akan ke Malang,” ucap Cak Nawardi. (bm)