SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan seniman menjadi ujung tombak ekonomi kreatif. Meski secara digital, hari ini pun warna seni jadi bagian sangat menentukan dari sebuah produk ekonomi kreatif.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah pada acara apresiasi 1.000 seniman dan 240 juru pelihara Cagar Budaya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (23/4/2021).
Dunia ini, menurutnya, sedang menggerakkan ekonomi kreatif. Nah, di tengah-tengah pergerakan ekonomi kreatif, justru malah anak-anak muda yang sudah di training bagaimana ekonomi kreatif hadir dalam sebuah kesenian disuruh jaga jarak, karena pandemi Covid-19.
“Di dunia sampai ada 215 negara mengalami masalah yang sama. Bahkan, sampai gelombang ketiga. Gelombang pertama dianggap sudah melandai. Agak longgar di gelombang kedua. Gelombang kedua melandai lagi. Agak longgar gelombang ketiga. Inilah yang terjadi di negara-negara Eropa,” ungkapnya.
Kalau India, lanjutnya, masuk gelombang kedua. Yang cukup tinggi di Asia, antara lain negara tetangga kita, Thailand.
“Vietnam kenapa sampai membatasi, supaya masyarakat Thailand tidak ke Vietnam dan masyarakat Vietnam tidak ke Thailand saat-saat sekarang, karena pandemi Covid-19 di Thailand lagi tinggi-tingginya mengalami musibah ini. Pilipina juga sama lagi tinggi-tingginya,” paparnya.
Nah di Jatim, Khofifah menyebut pada bulan April-Mei pada tahun 2020 lagi tinggi-tinggi kasusnya. Kalau di lihat hari ini, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta menempati peringkat tiga. “Jatim sudah melandai,” tandasnya.
Makanya, tambahnya, proses pembukaan wisata secara bertahap bisa diikuti oleh kesenian. Asal sama-sama menjaga protokol kesehatan.
“Jadi, tergantung siapa yang menyelenggarakan. Tempatnya diharapkan tidak tertutup dan terbuka. Jarak antara penonton bisa diatur,” jelasnya. (bm)