Seno Soroti Risma Tak Hadir pada Konsolidasi Pemenangan Erji

oleh -112 Dilihat
oleh
Putra sulung Almarhum Soetjipto, Jagad Hariseno.

SURABAYA, PETISI.CO – Agenda Konsolidasi Pemenangan Erji Se-Kota Surabaya yang dihadiri internal Partai, termasuk Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, Minggu (15/11/2020) kemarin, mendapat sorotan tajam putra sulung Almarhum Soetjipto, Jagad Hariseno.

Pasalnya, di agenda penting itu, tidak dihadiri Panglima Pemenangan sekaligus Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Justru dalam acara tersebut Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi PDIP Jatim, Whisnu Sakti Buana yang diposisikan sebagai panglima yang ditunjuk dalam agenda tersebut.

Seno, sapaan Jagad Hariseno, bereaksi keras. Sebab, hal tersebut dinilai sebagai tekanan politik terhadap Whisnu Sakti. “Ini apa-apaan!,” tegasnya dalam siaran persnya, Senin (16/11/2020).

Ia mengungkapkan, dalam acara Deklarasi Taman Harmoni, Risma dengan ‘gagahnya’ hadir sebagai Panglima Pemenangan Eri-Armuji. Namun, saat dihadapkan pada rapat konsolidasi PAC Se-Surabaya, justru tidak hadir.

“Risma melarikan diri dari tanggung jawabnya sebagai Panglima Perang. Tidak berani diambil oleh Risma,” tandas kakak kandung Whisnu Sakti Buana ini.

Selain itu, posisi Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Dominikus Adi Sutarwijono juga dinilai Seno tidak berani mengambil tanggung jawab sebagai Panglima Pemenangan Eri-Armuji.

“Malah Ketua DPC mengambil posisi Ketua Tim Pemenangan Relawan yang seharusnya itu cukup dilakukan anggota partai, atau eksternal,” katanya.

Ironisnya, Whisnu justru ditunjuk sebagai Panglima Pemenangan Eri-Armuji. “Saya sudah pernah sampaikan Whisnu ini memang diperlakukan tidak manusiawi. Dan hari ini terbukti. Malah lebih tidak beretika,” jelasnya.

Berdasar informasi di lapangan, Koordinator Relawan adalah Fuad Benardi, Putra Sulung Risma. “Relawan ini sudah didesain untuk inline atau sama dengan struktur partai PDIP Surabaya. “Minimal di tingkat PAC sudah setara,” ujarnya.

Alumnus Teknik Elektro ITS Surabaya ini menduga, ketika paslon penerus Risma menang akan dilakukan peralihan. Seno juga menerima laporan dari tim di lapangan, para relawan dijanjikan untuk masuk struktur partai.

“Hari ini saya baru tahu maksudnya. Jika relawan masuk struktur partai, maka otomatis yang akan memegang kendali DPC PDIP Surabaya adalah putra kandung Risma nantinya,” paparnya.

Jika skenario tersebut berhasil, maka, penerus Risma akan menjadi Walikota dan Wakil Walikota. Sedangkan Ketua DPC akan dijabat oleh Fuad. “Anak satunya akan menjabat sebagai Ketua secara de facto,” imbuhnya.

Menurutnya, hal ini harus dibuka dab secara tegas harus dilawan. Sebab, saat ini pernyataan Whisnu dalam posisi tekanan berat. “Dia dipaksa untuk melakukan pemenangan,” tegasnya.

Kekuatan Risma beserta oligarki yang didukung finansial berlebih, dinilai Seno mampu menyandera Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sekalipun dibuat tak berdaya.

“Maka, saya menyerukan kepada saudara-saudara seperjuangan PDIP Surabaya yang masih setia kepada WS. Kepada sejarah PDIP Surabaya untuk melakukan perlawanan,” tegas Seno.

Pria yang kerap mengenakan busana serba hitam ini juga menyerukan kepada seluruh kader struktur untuk mengamankan posisi di internal partai.

“Amankan wilayah Anda. Karena kekalahan Risma, kekalahan Eri-Armuji adalah kemenangan Megawati Soekarnoputri, kemenangan Sejarah PDIP Surabaya!. Merdeka!!!,” pinta Seno. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.