Sepuluh Desa di Bondowoso Dapat Bantuan Penanganan Stunting

oleh -91 Dilihat
oleh
Bupati Bondowoso Salwa Arifin saat memberikan sambutan

BONDOWOSO, PETISI.CO – Sebanyak Sepuluh  desa di Kabupaten Bondowoso, mendapatkan bantuan penanganan kasus stunting dari Pemerintah Pusat.

Ke-10 desa tersebut, diantaranya Desa Penanggungan Kecamatan Maesan, Desa Tegal Mijin Kecamatan Grujugan, Desa Wonokerto Kecamatan Klabang, Desa Cindogo, Kecamatan Tapen, Desa  Walidono Kecamatan Prajekan, Desa Badilan Kecamatan Prajekan, Desa  Sumber Wringin Kecamatan Sumber Wringin, Desa Gadingsari Kecamatan Binakal, Desa Baratan, Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal dan Kecamatan Binakal.

Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, menyampaikan, bahwa Pemerintah pusat telah memprogramkan  ada 1.000 desa dari 100 kabupaten, dan  Bondowoso termasuk  didalamnnya.

“Kasus ini, merupakan permasalahan bersama, yang harus bisa diselesaikan bersama,” kata orang nomor satu di Bondowoso, saat memberikan sambutan dalam acara Pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB dan rapat pleno PKK Kabupaten Bondowoso 2018, Rabu (31/10/2018) di kantor Desa Gebang, Kecamatan Tenggarang.

Selain itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso,  Muhammad Imron,  mengatakan, 10 desa tersebut,  dipilih berdasarkan hasil Program Survey Gizi (PSG) yang ditentukan oleh pemerintah pusat.

“Mereka datang disampling di beberapa daerah kemudian ditemukan itu,” jelas Imron.

Disamping itu, Ia menilai bahwa hasil sampling tersebut, tidak semuanya valid. Menurutnya, data sampling tidak memberikan gambaran secara menyeluruh. Seharusnya, data yang valid adalah data bulan timbang yang dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus.

“Kita sudah entri dan nanti bisa kita lihat. Mana saja yang ada kasus stunting, akan diketahui,” jelas ucapnya.

Tak hanya itu, Ia juga memastikan bahwa pihaknya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah  (APBD),  telah mengalokasikan anggaran bagaimana mencegah agar tidak ada stunting-stunting yang baru. Sedangkan, bagi penderita stunting sendiri, pihaknya mengintervensi dengan pemberian makanan-makanan yang secara gizi mencukupi kebutuhan mereka.

“Pemkab, melalui Dinas Kesehatan, saat ini  tengah memberikan stimulan pembuatan jamban di desa-desa tersebut. Karena penyebab stunting itu tidak hanya kurang makan saja. Tapi juga dari faktor kesehatan lingkungan, pola konsumsi makanannya, pola asuh, banyak sekai faktornya,” katanya sambil menambahkan, Kabupaten Bondowoso, saat ini masih berada di posisi ke-tiga terbanyak di Jawa Timur.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, tahun 2018 pada timbang Februari kemarin, jumlah balita dengan stunting mencapai 22.88 persen dari total balita 45.956 yang lahir di kota ini. Hal ini, diketahui setelah dilakukan bulan timbang oleh dinas kesehatan selama Februari 2018.

“Sementara hasil survei PST tahun 2017 yang silam, ada 38,3 persen balita stunting di Kabupaten Bondowoso. Dan data itu, kami menilai kurang akurat, sebab tidak semua balita diukur, karena hanya pakai sampling”pungkasnya.(suniman)

No More Posts Available.

No more pages to load.