Serahkan SK GTT/PTT dan Nakes, Bupati Jember: Jangan Tertipu Calo

oleh -205 Dilihat
oleh
Bupati Jember menyerahkan SK GTT/PTT, Nakes di Masjid Al-Ashari

JEMBER, PETISI.COBupati Jember, Hendy Siswanto bersama rombongan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah di Masjid Al-Ashari yang ada di Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Minggu (31/3/2024).

Setelah melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah di rangkaian acara J-Bersodakoh Bupati Jember menyerahkan SK GTT PTT kepada guru, penjaga sekolah, operator sekolah, tenaga kesehatan (Nakes) dan tenaga non nakes.

Tidak hanya menyerahkan SK GTT/PTT dalam giat J-Bersodakoh tersebut, Bupati Jember juga menyerah bantuan seragam sekolah bagi siswa siswi, SD, SMP, dan SMA yang ada di Kecamatan Puger dan Kecamatan Gumukmas.

Di kesempatan tersebut Bupati Jember berpesan agar para pegawai yang sedang berproses seleksi di Kementerian PAN-RB agar tidak tertipu dengan iming-iming ada yang bisa bantu untuk bisa lolos di seleksi. Kewenangan lolos dan tidaknya seleksi murni ada di kementerian.

“Saat ini sudah ada ribuan SK GTT PTT yang sudah kami serahkan dalam kurun waktu tiga tahun dua bulan ini,” ujar Bupati dalam sambutannya di depan penerima SK GTT/PTT.

Dan sudah sekitar 235 milyar rupiah uang Pemerintah Kabupaten Jember yang sudah diterima oleh pegawai penerima SK GTT/PTT tersebut selama tahun 2022, 2023 dan 2024, maka sudah sepatutnya para penerima SK GTT/PTT melaksanakan tugasnya melayani masyarakat Jember dengan baik.

“Meski sudah 8000 SK GTT/PTT yang sudah kita berikan tapi masih ada sekitar 1200 lagi yang akan kita berikan tapi 1200 tersebut masih berproses seleksi di Kemenpan RB, tambahnya.

Sebenarnya sebagai bupati ingin memberikan SK bagi semua pegawai yang ada di bawah naungan pemerintah Kabupaten Jember, tapi mengingat jika sudah diberikan SK oleh Bupati konsekwensinya adalah Pemerintah Kabupaten Jember harus menyiapkan anggarannya. “Makanya SK kita berikan secara bertahap,” paparnya.

Lanjut Bupati, bagi yang belum mendapatkan SK GTT/ PTT dimohon bersabar. “Saya yakin dan percaya mereka adalah pegawai dan pekerja yang tangguh, dibuktikan meski puluhan tahun mereka digaji dengan sederhana tapi mereka masih tekun mengabdi dan mengajar,” imbuhnya.

Profesi guru beda dengan profesi dagang, profesi guru adalah profesi pengabdian, mengabdi dan bekerja dulu puluhan tahun baru mendapatkan SK, kalau tidak mempunyai kesabaran berlapis mereka tidak akan sanggup.

Kepada Kepala Sekolah dan penerima SK GTT/PT di Dinas Pendidikan diharap agar guru bertindak sebagai pengusung peradaban dan bekerja secara sungguh-sungguh untuk membenahi akhlak anak didik demi bangsa dan negara karna sekarang pengaruh kecanggihan teknologi sangat luar biasa.

Oleh karenanya kepada kepala sekolah, guru dan juga orang tua siswa harus berkolaborasi dalam mendidik agar putra putrinya bisa mempunyai akhlak dan peradaban yang baik serta  mulia.

Demikian juga kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang sudah menerima SK dan bertugas di puskesmas serta rumah sakit agar bisa melayani pasien dengan baik.

Dengan banyaknya pasien  setiap hari yang bisa mencapai puluhan bahkan sampai ratusan baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit tentunya sangat menyita waktu dan tenaga serta pikiran  para tenaga medis,oleh karenanya jiwa pengabdian dan kemanusiaan yang dikedepankan.

Sementara itu Indra Harianto (36) salah satu penerima SK PTT dari SDN Mayangan 5pasca menerima SK PTT dari Bupati merasa sangat senang dan bersyukur atas statusnya kali ini.

“Jujur saya sangat senang dengan SK ini meski menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT). Ada harapan untuk jenjang selanjutnya, syukur bisa diangkat untuk menjadi Pegawai Negri Sipil,” jelasnya. (git)

No More Posts Available.

No more pages to load.