Siapkan Generasi Kota Mojokerto Yang Sehat, Dinkes P2KB Gelar Sosialisi dan Skrining TB

oleh -82 Dilihat
oleh
Didampingi dr. Trias dan pegawai Dinkes P2KB menghampiri anak-anak yang diundang dalam peringatan Hari TB se-dunia

MOJOKERTO, PETISI.COPeingatan hari Tubercolusis se dunia yang, jatuh tanggal 24 Maret menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Mojokerto untuk mengedukasi para orang tua tentang Tubercolusis (TBC).

Dengan tema Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Pengendalian Bencana menggelar seminar dan skrining tentang TBC kepada 100 orang balita stunted di Kota Mojokerto bertempat di Hall lantai 4 MPP Gajah Mada pada, Kamis (24/3).

Kepada para orangtua yang hadir dalam acara ini, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berpesan kepada para orang tua yang putra putrinya dinyatakan kurang sehat atau sedang menderita suatu penyakit agar tetap memeriksakan anaknya ke Posyandu di lingkungan masing-masing serta tetap mengikuti arahan dari para kader.

“Mohon panjenegan juga sabar rutin berkunjung ke Posyandu untuk terus rutin mengikuti apa yang diarahkan, apa yang disarankan oleh kader-kader pendamping panjenengan,” ujar Wali Kota yang kerap disapa Ning Ita ini.

“Kalau disuruh nimbang ya ditimbang, dan kalau berat badannya kurang diberi gizi, para orang tua harus sabar dan telaten anak-anak itu tidak semuanya suka makan, anak-anak itu juga kecenderungan milih-milih makanan tidak semua jenis makanan mereka doyan, dan ini dibutuhkan kesabaran ibunya,” tambah Ning Ita.

Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto melalui para kader kesehatan adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantarkan anak-anak Kota Mojokerto agar kedepan akan menjadi generasi penerus dari bangsa yang sehat, pintar dan berkualitas.

Ditambahkan oleh Kabid Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB dr. Lily Nurlaily balita stunting termasuk kelompok rentan.

“Dimana anak-anak ini bukan hanya ada masalah terkait tinggi badannya akan tetapi ditemukan permasalahan kesehatan lainnya, entah itu infeksi kronis ataupun infeksi lainnya,” jelas Lily.

Ia juga menjelaskan antara TB atau infeksi kronis pada anak dengan stunting ini sangat erat kaitannya.

“Harapannya dengan kita melakukan skrining ini maka kita bisa mendeteksi sedini mungkin pada anak-anak di Kota Mojokerto bagaimana untuk status TB-nya. Begitu kita temukan kita obati harapannya dua sampai tiga bulan berikutnya berat badan bisa naik sampai enam bulan kedepan maka akan mempengaruhi tinggi badan anak tersebut sehingga bisa lepas dari stunting,” pungkasnya. (ng)

No More Posts Available.

No more pages to load.