Sinergi Pemkot Surabaya dan Swasta dalam Pengembangan Pariwisata Kota Lama

oleh -114 Dilihat
oleh
Pembenahan destinasi wisata Kota Lama di Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mengembangkan destinasi wisata di Kota Pahlawan. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman baru bagi wisatawan serta menciptakan peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat setempat.

Revitalisasi Kota Lama Surabaya

Sebagai bagian dari upaya ini, Pemkot Surabaya melakukan revitalisasi di Kota Lama Surabaya. Kawasan ini dijadikan salah satu destinasi wisata berbasis sejarah dengan cara melestarikan dan mengoptimalkan bangunan cagar budaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa revitalisasi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali suasana tempo dulu di kawasan Kota Lama Surabaya dengan memaksimalkan fungsi bangunan cagar budaya.

“Kami ingin menawarkan pengalaman wisata yang menarik dan edukatif, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk pihak swasta,” kata Wali Kota Eri, Kamis (6/6/2024).

Sejarah Kota Lama Surabaya

Menurut Wali Kota Eri, Kota Lama Surabaya merupakan kawasan yang mencatat sejarah panjang perkembangan Kota Pahlawan sejak abad ke-17 hingga ke-20. Pada masa itu, kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat kota, tetapi juga sebagai pelabuhan, pusat industri, dan perdagangan yang dihuni oleh berbagai etnis dan bangsa.

“Kini, Kota Lama Surabaya terbagi menjadi beberapa situs atau zona berdasarkan karakteristik bangunannya, yaitu zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu,” tambahnya.

Program Pengecatan Ulang

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga serta Pariwisata Kota Surabaya (Disbudporapar), Hidayat Syah, menjelaskan bahwa salah satu program pengembangan destinasi wisata terpadu adalah pengecatan ulang bangunan cagar budaya di zona Eropa.

“Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP), BPBD, dan Satpol PP Kota Surabaya yang melakukan pengecatan pada bangunan, dengan dukungan dari perusahaan produsen cat untuk material cat,” kata Hidayat Syah.

Pengecatan ulang ini dilakukan pada lima bangunan cagar budaya di zona Eropa Kota Lama Surabaya, yaitu gedung PT. Arina Multikarya, gedung PT. Perkebunan Nusantara I regional 4, dua bangunan di gedung PT. Tjiwi Kimia di Jalan Rajawali, dan Gedung Internatio di Jalan Taman Jayengrono.

Kolaborasi dengan AkzoNobel

Melalui program CSR Let’s Colour, AkzoNobel berkomitmen untuk mendukung pelestarian cagar budaya agar warisan budaya dapat terus terjaga hingga generasi mendatang.

“Program kolaborasi ini tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga mengembangkan potensi wisata untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan pelestarian budaya yang berkelanjutan,” ujar Yudhy Aryanto, Country Commercial Head, PT. ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia).

Dengan kolaborasi ini, diharapkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Pahlawan meningkat, sehingga membawa dampak positif bagi perekonomian lokal. (dvd)