SIJUNJUNG, PETISI.CO – SMAN 11 Sijunjung secara administrasi terletak di Jorong Kurnia Kamang Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Sumatra Barat.
Ditahun pelajaran 2016/2017 sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) nomor : 420/141/KTSP – 2017, tertanggal 27 Pebruari 2017 ditetapkan sebagi sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis komputer (UNBK).
Dengan penetapan ini, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer akan dilaksanakan pekan depan yang diikuti oleh peserta didik kelas 12 jurusan IPA dan IPS sebanyak 31 siswa dan pada bulan Mei minggu pertama SMAN 11 Sijunjung juga akan dipakai pelaksanaan UNBK oleh SMPN 18 Sijunjung yang diikuti sebanyak 61 peserta didik kelas 9.
“Persiapan sudah 100 pesen, perangkat komputer yang akan digunakan untuk UNBK sebanyak 32 unit ditambah 5 unit laptop sekolah dan dewan guru sebagai cadangan, sedangkan komputer server ada 2 unit, satu buah dari dinas (pemerintah,red) satu buah untuk cadangan apabila terjadi kerusakan yang disediakan oleh sekolah,” ujar Kepala SMAN 11 Sijunjung Dra. Kanti Prihartini.
Untuk mengantisipasi PLN padam, lanjut kepala sekolah yang akrab disapa Kanti ini, juga mempersiapkan generator listrik dengan kekuatan 3500 watt.
“Untuk jaringan internet selama ini sekolah dipasok dari RIYANTI CELL, mudah-mudahan tidak terjadi hambatan pada saat pelaksanaan nanti, ” ujarnya kepada petisi.co.
Kepala Sekolah kelahiran Desa Darungan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember ini, menghimbau dan mengajak kepada orang tua, wali murid serta masyarakat juga ikut perhatian dan memantau serta mengarahkan kepada peserta didik, untuk selalu menjaga kesehatan dan menegur apabila melihat siswa kelas dua belas bermain terlalu larut malam.
“Kita berharap UNBK tahun pelajaran ini sukses, dengan hasil yang memuaskan,” pungkasnya.
Sementara itu, Agus Setiawan petugas proktor UNBK SMAN 11 Sijunjung, ditemui petisi.co di laboratorium komputer, saat mendapingi siswa yang sedang simulasi penggunaan alat dan pengerjaan contoh soal mengatakan, tidak ada persoalan di perangkat.
“Persoalan perangkat aman, cuma persoalan waktu aja yang harus dijadwal agak siang, karena koneksi internet masih bergantung pada radio ripiter yang masih menggunakan energi tenaga surya, karena letaknya diatas bukit, jauh dari jaringan PLN, jadi tunggu agak siang sedikit, maka radio ripiter akan hidup dan jaringan internet bisa dipakai,” ungkapnya.
Secara terpisah, Eri, majelis guru di ruangannya dikonfirmasi, terkait kesiapan mental siswa dalam menghadapi UNBK ini, siswa dalam waktu tiga bulan kebelakang ini dalam melakukan simulasi didampingi oleh guru.
“Untuk mewujudkan sukses UNBK tahun pelajaran 2016/2017 dalam pelatihan setiap tiga orang siswa didampingi oleh satu guru, itu petunjuk bu Kasek, agar dikala UNBK mental mereka sudah siap,” paparnya. (gus)
