BATU, PETISI.CO – Menuju pembelajaran yang maksimal, dan meningkatkan mutu pendidikan, maka sebanyak tiga puluh sembilan guru SMP Negeri 04 Kota Batu, belajar bareng menyusun soal secara online.
Karena Penlian Tengah Semester (PTS), menggunakan program Sistem Aplikasi Pembelajaran E-Learning (Siapel), dengan memanfaatkan Acces Point yang ada di SMPN 04.
Kepala SMPN 04 Kota Batu, Tatik Ismiati SPd menuturkan, guru belajar bareng membuat soal secara online ini semua mata pelajara. Di antaranya Pendidikan Agama, (Islam, Kresten, Hindu). PKN, Matematika, Bahasa Indonesi, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Penjas Or, Seni Budaya, Prakarya, dan Bahasa Jawa.
“Menyoal tentang waktu tergantung gurunya, yang ingklutnya di Kegiatan Pembelajaran Mengajar (KBM), waktunya maksimal delapan pulu menit,” ucapnya, Jumat (7/9/2018).
Dia tekankan, dalam pelaksanaanya nanti hanyak akan mengunakan lima belas kelas, secara bergantian, yang sudah dijadwalkan. Dalam satu hari PTS satu mata pelajaran. Yang lainya siswa tetap pembelajara biasa didalam kelas.
“Siswa dapat mengunakan HP, nya yang sudah android. HP dapat difungsikan, untuk mengerjakan soal PTS . Akan tetapi HP tersebut, tanpa simcard. Alasanya, disini siswa dibutuhkan supaya lebih fokus pada saat mengerjakan PTS. Pada saat ditengah-tengah masih ada waktu luang, agar siswa tidak membuka internet dan lain-lain,” paparnya.
Masih kata dia, PTS nantinya dilaksanakan selama satu minggu, saat ini meskipun di SMPN 04 lima hari sekolah, Insyaallah siswa mampu. Dan hari Sabtu/Minggu siswa dapat belajar di rumah bersama orang tua.
“Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) dimulai pukul 06.45 WIB siswa disambut guru piket, dengan Senyum, Salam, Salim (3S), yang menjadi pembiasaan siswa. Lalu siswa menyiapkan piket kelas pukul 07.00 WIB, dilanjutkan bel masuk kelas siswa membaca doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, ditambah Janji Siwa,” ucap guru senior ini sembari ramah.
Siswa SMPN 04 wajib mengikuti Literasi, yaitu Semua Gemar Membaca Menambah Wawasan (Segarmenawan). Setiap satu bulan seklai, ada lomba sinopsis, dan bagi pemenang akan dijadikan Duta Baca SMPN 04.
“Bukan hanya itu saja tetapi, siswa SMPN 04 pada saat pembelajaran jam ke 6, mereka sholat berjamaah yang didampingi semua guru. Selain mereka melaksanakan sholat berjamaah, siswa mengikuti pembinaan secara mental. Seperti membuang sambah tidak boleh sembarangan, besikap sopan, dan lain-lain,” tegasnya.
Dia lanjutlan, masih kata Tatik, jam terahir siswa mengikuti Sholat Ashar. Siswa putri sholat terlebih dahulu, bagi siswa yang laki-laki berbaris mengikuti sholat bergantian. Lalu siswa persiapan pulang, setelah itu ada petugas guru yang piket untuk menjaga siswa yang akan mengikuti pembinaan, sampai sore pukul 17.00 WIB.
Guru piket, menyerahkan siswa tersebut kepada pembina pengembangan diri. Diantaranya ada bola volli, basket ball, tenis meja, karate, pencak silat, sepak bola, renang dan lain-lain.
“Disela-sela PPK itu dari pihak menejemen sekolah, juga memberikan gerakan Sadar lingkungan (Darling). Maka ada pembanding, antara kelas terbersih dan kelas terkotor. Sehingga dilombakan, bagi yang juara mereka mendapatkan piala bergilir dari masing-masing kelas,” tambahnya.
Sementara itu, Wakasek Akademik SMPN 04 Kota Batu yang membidangi kurikulum, Ahmad Khoifin SPd juga menuturkan, sebanyak tiga puluh sembilan guru ini, belajar bareng menyusun soal secara online selama satu hari. Yang diutamakan untuk melatih guru-guru, fokus pada penilaian yang mengunakan aplikasi Siapel.
“Maksud dan tujuan kegiatan ini untuk melatih guru-guru membuat soal yang berbasis Siapel. Diantaranya digunakan penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian ahlir semester, penilaian ahkir tahun bagi kelas VII,VIII, IX, bahkan untuk penilia ahkir semester. Juga digunakan ujian sekolah khusus bagi siswa kelas IX,” tambahnya
Meski demikain, aplikasi Siapel ini dapat difungsikan untuk proses pembelajaran atau pemahaman meteri siswa didalam kelas.
“Secara prestasi akademik, siswa SMPN 04 dapat meningkat. Ditambah Kejujuran, kemandirian, dan tangung jawabnya siswa akan muncul,” imbuhnya
Alasanya, siswa akan mandiri karena soalnya diacak. Ketika proses pembelajaran, siswa akan mencari sumber-sumber materi yang disiapkan oleh guru pengampu mata pelajaran lewat aplikasi Siapel.(eka)
