Mojokerto, petisi.co – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan bahwa program Kota Sehat bukan sekadar ajang perlombaan semata, melainkan bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan tatanan kehidupan yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam arahannya saat Sosialisasi 9 Tatanan Kota Sehat di Kelurahan Mentikan, Selasa (22/4) perempuan yang akrab disapa Ning Ita itu menyampaikan bahwa Kota Sehat adalah cerminan kinerja seluruh elemen kota yang berkolaborasi secara terus menerus, bukan hanya saat menghadapi penilaian atau kompetisi.
“Kota Sehat bukan lomba. Ini adalah kerja nyata yang harus terus berjalan sepanjang waktu. Bukan hanya ketika ada penilaian, tapi seterusnya harus seperti ini. Karena kalau seluruh tatanan sudah memenuhi standar kesehatan, maka Kota Mojokerto ini menjadi kota yang nyaman bagi siapapun yang berdomisili bertempat tinggal berusaha di kota ini,” kata Ning Ita.
Ia juga menegaskan pentingnya pemahaman semua pihak bahwa predikat Kota Sehat mencakup seluruh sektor kehidupan, bukan hanya di titik-titik tertentu. Komitmen terhadap 13 tatanan kehidupan sehat menjadi bukti keseriusan pemerintah kota dalam membangun lingkungan yang layak huni dan sehat.
Sebagai bentuk komitmen untuk menjadi kota sehat, Kota Mojokerto secara bertahapan memenuhi standar setiap tatanan mulai dari 5 tatanan, naik menjadi 7 tananan, kemudian 9 tatanan, hingga nanti 13 tatanan kehidupan sehat. “Jika semua standar terpenuhi, Kota Mojokerto layak menyandang predikat Kota Sehat secara menyeluruh,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita juga meminta komitmen para kader untuk tetap bersinergi bersama pemerintah, dengan terus berperan aktif untuk menyukseskan program-program yang telah dicanangkan.
“Saya ingin komitmen dari ibu-ibu kader semua, bahwa program yang sudah disinergikan oleh pemerintah harus dijalankan dengan sungguh-sungguh, karena manfaatnya kembali untuk masyarakat,” pungkasnya. (ng)