Strategi Baru Pemkot Surabaya Atasi Genangan Air

oleh -63 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi

Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengupayakan percepatan untuk mengatasi genangan air di berbagai wilayah. Setelah masa cuti Pilkada 2024, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi langsung menginstruksikan jajaran Pemkot untuk memaksimalkan langkah-langkah penanganan genangan.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa sejumlah saluran di kawasan strategis Kota Pahlawan telah dihubungkan untuk mengurangi potensi terjadinya genangan.

“Rekan-rekan di lapangan sudah banyak melakukan percepatan dengan menghubungkan saluran-saluran. Misalnya di Jalan Kartini dan Jalan Adityawarman, banyak saluran yang sudah kami koneksikan agar tidak ada lagi genangan di titik-titik tersebut,” ujar Wali Kota Eri, Jumat (29/11/2024).

Selain mengoneksikan saluran, Pemkot Surabaya juga berencana menambah fasilitas pompa untuk mempercepat pengaliran air, terutama saat hujan deras. “Akan ada tambahan pompa, baik berupa booster maupun rumah pompa, untuk mempercepat aliran air,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, pada Rabu malam (27/11/2024), Wali Kota Eri telah mengunjungi beberapa wilayah untuk memastikan langkah percepatan yang sudah dilakukan. “Setelah Pilkada, malamnya saya langsung keliling untuk mengevaluasi dan mendukung percepatan di lokasi yang membutuhkan. Nantinya, kami akan tambahkan booster di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Optimalisasi Rumah Pompa Jadi Ujung Tombak

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menegaskan bahwa optimalisasi rumah pompa menjadi elemen utama dalam penanganan genangan. Saat ini, Kota Surabaya memiliki 76 rumah pompa dengan kapasitas total mencapai 513 meter kubik per detik.

“Setiap rumah pompa dilengkapi antara 3 hingga 7 unit pompa, dengan kapasitas minimal 3 meter kubik per unit. Selain itu, masing-masing juga memiliki pompa kecil untuk mengatasi lumpur,” ujar Syamsul.

Ia optimistis penambahan pompa dan langkah preventif lainnya dapat membantu mengurangi genangan secara efektif. “Dengan cara ini, genangan di Surabaya biasanya tidak sampai bertahan lama,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi, Tim DSDABM Surabaya juga melakukan pengosongan saluran air melalui rumah pompa sebelum hujan turun. “Begitu mendung terlihat, kami langsung mengosongkan saluran air ke laut. Jadi, ketika hujan turun, saluran sudah siap menampung air,” jelas Syamsul.

Selain itu, pengerukan saluran primer dan sekunder dilakukan selama musim kemarau untuk meningkatkan kapasitas saluran. Langkah ini diharapkan dapat memperlancar aliran air saat musim hujan tiba. “Peningkatan kapasitas saluran sangat penting, sehingga normalisasi dan pengerukan rutin kami lakukan saat musim kemarau,” pungkasnya. (dvd)



No More Posts Available.

No more pages to load.