Malang, petisi.co – Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-79 tahun diselenggarakan di Provinsi Jawa Timur sekaligus sebagai ajang penghargaan PWI Jatim Award 2025, bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (28/4/2025).
Dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, didampingi Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim, peringatan HPN dan HUT ke-79 PWI berlangsung meriah karena ada penghargaan PWI Jatim Award 2025, salah satunya dari sekian banyak penghargaan yang dianugerahkannya, salah satunya, Rektor Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang Jawa Timur, Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.si.
Alasan yang mendasar diberikannya PWI Jatim Award 2025 kepada Rektor UIBU Malang, salah satunya adalah pemikiran kritis yang disuarakan oleh Dr. Nurcholis Sunuyeko, adalah mencetuskan tentang akses pendidikan yang belum merata di wilayah Indonesia Timur, khususnya akses pendidikan di perguruan tinggi.
“Bukankah tidak adil jika tujuan pendidikan yang mestinya mencerdaskan anak bangsa, tapi sekolah dan perguruan tinggi hanya memilih murid yang pandai,” tegas Rektor UIBU Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko, kepada awak media, Selasa (29/4).
Menurutnya, apa yang selama ini dilakukan banyak perguruan tinggi di Indonesia masih belum mengamalkan amanah Undang-Undang Dasar (UUD). Karena Indonesia begitu luas dan beragam, sehingga tidak boleh disamakan. Seperti satu daerah tidak mungkin disamakan dengan daerah lainnya.
Dirinya akan terus menyuarakan tentang akses pendidikan yang belum merata, khususnya akses Perguruan Tinggi. “Jika sekolah dan Perguruan Tinggi hanya untuk anak yang pandai, lalu siapa yang akan mengurusi mereka yang sedang bermimpi mengubah nasibnya,” cetusnya.
Nurcholis menuturkan, jika dirinya merasa terpanggil untuk memeratakan pendidikan, terutama pendidikan tinggi di wilayah Indonesia Timur. Sehingga sudah hampir dua dekade terakhir ini, UIBU Malang memilih berkonsentrasi untuk menjangkau pelosok Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang akses pendidikannya tergolong rendah.
“Kini UIBU Malang menjadi ‘rumah’ bagi mereka yang bermimpi menaikan strata sosial di daerahnya. Tercatat di atas 70 persen para alumni dari banyak wilayah di KTI, seperti mahasiswa dari Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), telah mendapatkan pekerjaan yang layak diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),” tukasnya.
Dirinya sangat percaya, bahwa cahaya pendidikan Indonesia bukan hanya Nyala Api Tugu Monas di Jakarta, melainkan juga lentera-lentera kecil di setiap pelosok desa yang ada di nusantara ini.
Selain itu, UIBU juga memberikan solusi nyata bagi mahasiswa, di antaranya melalui kebijakan pemotongan biaya pendidikan, pemberian beasiswa, hingga program pembebasan biaya pendidikan bagi mahasiswa tertentu.
Dan upaya tersebut telah menginspirasi masyarakat luas dan mendorong pemerataan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas.
“Penghargaan yang kami terima dari PWI Jatim Award 2025, hal ini untuk menambah semangat untuk terus memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia Timur untuk memberikan akses pendidikan yang merata. Karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi,” tandas Rektor UIBU Malang. (clis)