Surabaya, petisi.co — Suasana desa Madura menyelinap ke ruang galeri dalam bentuk sembilan lukisan surealis karya Soiful “Sampang”, dalam pameran tunggal perdananya di Galeri Filadelvia, Citraland Surabaya Barat. Seniman muda alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menyajikan karya yang lahir dari memori, benda-benda keseharian, dan kehidupan religius masyarakat desa Tanggumong, Sampang, tempat asalnya.
Lukisan seperti Ngastoagih Ibadah menggambarkan keintiman antara ibadah dan kerja, dengan menghadirkan visual alat pertanian berdampingan dengan sajadah dan Al-Qur’an. Bahkan, dalam pameran ini, Soiful memajang secara langsung benda-benda asli peninggalan neneknya—kain panjang, kerudung, hingga mushaf—untuk menguatkan nuansa religiusitas yang diangkat dalam karyanya.
Karya lain dengan judul khas Madura seperti Gi’ Lambe’nah, Namen Gebhey Massyokor Ateh, dan The Magical Camping menampilkan kejujuran naratif dari pengalaman masa kecil hingga fenomena sosial di desa.
“Sebagai pendatang baru di dunia seni rupa, kontrol terhadap elemen visual (idiometik) memang masih perlu diasah. Kanvasnya kadang terasa sesak, tapi proses ini penting dalam pencarian karakter artistiknya,” ujar Muchlis Arif, dosen seni rupa Unesa.
Filadelvia: Panggung Baru Seniman Surabaya Barat
Pameran ini berlangsung di Galeri Filadelvia, yang mulai aktif membuka ruang pamer di Surabaya Barat sejak dua tahun terakhir. Galeri ini sebelumnya hanya berfungsi sebagai gudang koleksi pribadi Freddy Wijaya, sang pemilik. Kini, Filadelvia menjadi salah satu ruang alternatif seni yang menjanjikan, terlebih lokasinya strategis dan berdekatan dengan kampus Unesa.
Sejak grand opening pada Natal 2023 yang menampilkan karya Mozes Misdy dan Supar Pakis, Filadelvia terus konsisten menggelar pameran. Pada April 2025 lalu, giliran Wening Nawaruci menghadirkan karya bertema tarot. Kini, giliran Soiful yang mendapat panggung hingga 3 Juni 2025 mendatang.
“Kami ingin Galeri Filadelvia jadi wadah tumbuhnya seniman muda. Silakan gunakan galeri ini sebagai ruang branding kekaryaan,” ucap Yeka, manajer Galeri Filadelvia, disambut antusias oleh mahasiswa Unesa yang hadir. (cah)