Subhanallah, Dengar Warganya tak Mampu Berobat, Wabup Bondowoso Turun Tangan

oleh -62 Dilihat
oleh
Ny. Surajak nenek dari Moh. Saleh

BONDOWOSO, PETISI.CO – Subhanallah, sungguh luar biasa pimpinan tertinggi di Bondowoso, yakni Irwan Bachtiar Rahmat, seorang Wakil Bupati (Wabup) setelah mendengar kabar bahwa Moh. Saleh (9), warga Dusun Tegal Tengah, RT 16, Kelurahan Curahdami, Kecamatan Curahdami, yang  tak mampu berobat dikarenakan sakit, langsung perintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso segera bertindak.

“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, untuk segera membawa yang bersangkutan ke Rumah Sakit,” ujar Irwan, Minggu, (2/6/2019).

Namun, Wabub mengaku tidak bisa datang ke lokasi saat ini, karena masih ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga pihaknya perintahkan Dinas untuk segera membawa ke RS.

“Nanti setelah berada di RS, saya akan kesana untuk melihat kondisi Moh. Sholeh,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan  Bondowoso, dr. Muhammad Imron juga bereaksi, dan memerintahkan pihak Puskesmas Curahdami segera mengambil tindakan untuk membawa pasien dibawa ke Puskesmas atau RS Bondowoso.

“Jangan khawatir tidak ada biaya, semua ditanggung pemerintah sampai sembuh secara gratis. Mohon bisa disampaikan juga ke keluarga jika ada yang bisa meneruskan, sambil Nakes bergerak,” katanya.

BACA JUGA: Ditinggal Orang Tua, Bocah Asal Bondowoso Ini Butuh Perhatian

Sekedar informasi, setelah Wabup, bereaksi terhadap Dinkes Bondowoso,  saat ini, Moh. Saleh dijemput menggunakan mobil Ambulance, untuk diobati dan dirawat lebih lanjut.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang janda lanjut usia bernama Surajak , warga Dusun Tegal Tengah RT16, Kelurahan Curahdami, Kecamatan Curahdami, harus pasrah saat menunggu cucunya, Moh. Sholeh (9), yang juga seorang yatim yang saat ini berbaring terkena penyakit Demam Berdarah.

Moh. Saleh terbaring di rumahnya.

Dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk merawat cucunya karena tidak punya biaya untuk berobat. Dia hanya pasrah disamping cucunya yang berbaring lemah.

“Saya hanya pasrah, karena saya tidak punya biaya untuk membawa cucu ke dokter. Jangankan untuk biaya berobat, untuk biaya makan saja, saya susah”tuturnya dengan berlinang air mata.(tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.