LUMAJANG, PETISI.CO – Di ketinggian 2100 MDPL embun beku kembali terjadi di kawasan wisata Ranupani Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.
Suhu dingin yang sempat tercatat pada Sabtu (04/08/2018) – 0,1 derajat celcius sekitar jam 05.25 pagi.
Pantauan petisi.co di lapangan, embun beku tidak saja menenempel di dedaunan, namun juga bisa ditemui di jalanan di kawasan Ranupani dan itu menjadi pemandangan alam yang langka dan tidak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung ke Ranupani.
Pak Nanang (65), warga Desa/Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang salah satu pengunjung mengatakan, dirinya sangat penasaran adanya fenomena alam yang jarang ditemuinya. Dia dan keluarganya sempat mengabadikan embun beku yang menempel di jalanan,
“Penasaran Mas, saya dan keluarga ingin melihat langsung dari dekat pemandangan ini,” kata Pak Nanang Sabtu (04/08/2018).
Sementara itu, Yudha salah satu anggota BPBD Lumajang saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa ini sudah biasa terjadi pada musim kemarau pada bulan Juli, dan biasanya pada musim kemarau itu suhu dingin dan berdampak pada terjadinya embun beku.
“Suhu dingin sudah terjadi pada minggu-minggu kemarin dan suhu dingin ini juga terjadi di kawasan wisata alam di sejumlah lereng Gunung Semeru dan Ranu Pani,” jelas Yudha saat dihubungi petisi.co via telephon Sabtu (04/08/2018)
Hal senada juga dikatakan Meiga, salah satu pecinta alam dari Malang. Ia mengatakan, embun beku yang terdapat di kawasan Ranupani mencapai 0 derajat celsius dan suhu dingin diprediksi sampai bulan Agustus.
Terkait dengan suhu dingin yang ekstrim, ia menghimbau kepada para pendaki agar menyiapkan diri, fisik dan mental dan perlengkapannya.(ulum)
