PASURUAN, PETISI.CO – Akibat hujan dengan intensitas sedang selama kurang lebih 5 jam di wilayah Pasuruan, beberapa sungai yang ada mengalami peningkatan debit air.
Semisal pada Sungai Welang yang membelah jalan raya pantura penghubung Banyuwangi-Surabaya atau tepatnya di jalan raya Kraton Pasuruan.
Air Sungai Welang tumpah meluberi badan jalan tersebut hingga ketinggi 50 cm hingga 70 cm. Alhasil arus lalu lintas di jalan raya tersebut mengalami kemacetan panjang.
Menurut Kasat Lantas Polresta Pasuruan AKP Kadek Mahardika, air banjir luapan Sungai Welang ke jalan raya terjadi pada Kamis pagi (22/2/2018) sekitar pukul 05:00 Wib.
“Arus lalu lintas mengalami kendala pada dua arah, baik dari arah Pasuruan ke Surabaya maupun sebaliknya. Untuk mengantisipasi kemacetan yang ada, pihaknya bekerjasama dengan Satlantas Polres Pasuruan untuk pengalihan arus lalu lintas. Kendaraan dari arah Pasuruan ke Surabaya kami diarahkan lewat Kejayan dan keluar simpang tiga Purwosari,” ungkap Kasat Lantas Polresta Pasuruan.
Sementara itu di lain tempat, Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Erika Purwana Putra saat dikonfirmasi, pihaknya membenarkan adanya koordinasi dengan jajaran Satlantas Polresta Pasuruan Kota terkait pengalihan arus kendaraan bermotor dari arah Surabaya ke Pasuruan.
Untuk kendaraan dari arah Surabaya ke Banyuwangi dari sirkel Gempol (Nusadua dan Apolo), kita arahkan melewati Pandaan-simpang tiga Purwosari belok kearah kiri ( jalan raya Malang-Pasuruan).Sementara adanya kendaraan yang sudah terlanjur masuk kota Bangil, bisa langsung melewati Kecamatan Rembang.
“Di lapangan, selain memasang rambu petunjuk arah dan petugas telah ditempatkan di sejumlah titik, untuk memberi petunjuk bagi para pengendara,” pungkas perwira Polri alumnus SMAN 3 Madiun ini.
Dari pantuan petisi.co, setidaknya luapan sungai welang yang membelah wilayah Kecamatan Kraton meluap cukup deraske jalan raya.
Bahkan Mapolsek Gadingrejo Polresta Pasuruan kota ikut pula terendam air banjir. Tak sedikit kendaraan bermotor khususnya sepedamotor dan mobil pribadi mogok, akibat nekat menerjang banjir.(hen)
