Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota Surabaya terus memperkuat akses pendidikan yang inklusif dan merata. Melalui program beasiswa “Pemuda Tangguh”, Pemkot akan menyalurkan bantuan kepada 16.787 pelajar tingkat SMA/SMK/MA pada tahun 2026, dengan total anggaran sebesar Rp71,5 miliar dari APBD Kota Surabaya.
Meski kewenangan pendidikan tingkat SMA sederajat berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Agama, Pemkot Surabaya tetap mengambil peran aktif untuk memastikan tidak ada pelajar yang putus sekolah karena alasan ekonomi.
“Beasiswa ini akan menjangkau 6.929 siswa sekolah negeri dan 9.858 siswa sekolah swasta. Untuk siswa kelas X atau siswa baru, selain beasiswa bulanan, mereka juga akan menerima seragam putih abu-abu, seragam pramuka, sepatu, dan kaus kaki secara gratis,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu (1/10/2025).
Wali Kota Eri menegaskan, beasiswa ini merupakan bagian dari skema pendidikan berkelanjutan yang telah dibangun Pemkot sejak lama. Saat ini, siswa SD dan SMP negeri di Surabaya telah dibebaskan dari biaya pendidikan. Untuk tingkat SMA/sederajat dan mahasiswa, tersedia beasiswa khusus agar anak-anak dari keluarga miskin dan pra-miskin tetap bisa melanjutkan pendidikan.
“Kami ingin akses pendidikan terbuka seluas-luasnya. Pendidikan yang gratis dan beasiswa yang merata akan berdampak pada kualitas hidup warga di masa depan,” tegasnya.
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Bapemkesra), Arief Boediarto, menambahkan bahwa sejak diluncurkan pada 2022, program beasiswa “Pemuda Tangguh” telah menyasar sekitar 21.000 pelajar dengan anggaran akumulatif lebih dari Rp240 miliar hingga 2025.
Untuk tahun 2026, ada perubahan skema besar, yakni kenaikan nilai beasiswa untuk siswa SMA/SMK/MA swasta dari Rp200.000 menjadi Rp500.000 per bulan.
“Arahan Pak Wali Kota jelas, jangan sampai siswa dari keluarga miskin kesulitan biaya saat masuk sekolah swasta. Maka nilai beasiswanya ditingkatkan,” kata Arief.
Untuk sekolah negeri, nominal tetap Rp200.000 karena sudah ditopang oleh dana bantuan operasional dari pemerintah pusat dan provinsi.
Arief juga menyampaikan bahwa Pemkot membuka peluang bagi pelajar SMP/MTs kelas IX untuk mendaftar program ini meski belum resmi masuk jenjang SMA/SMK/MA.
“Saat mereka mendaftar beasiswa, statusnya memang masih pelajar SMP. Tapi saat pengumuman, mereka sudah duduk di bangku SMA. Jadi langsung bisa mendapatkan bantuan, tanpa harus menunggu,” jelasnya. (dvd)