Tahun 2019, Tersisa Dua Jalan Tol di Jatim yang Belum Dibangun

oleh -58 Dilihat
oleh
Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo Hadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Hingga tahun 2019, di Jawa Timur (Jatim) masih ada dua proyek pembangunan jalan tol yang belum terealisasikan. Satu tol Krian-Legundi-Bunder (KLB). Satu tol lagi yakni seksi 5 Pandaan-Malang sepanjang 3 Km.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo Hadi  mengakui pembangunan dua jalan tol itu belum bisa dilaksanakan, karena mengalami berbagai kendala. Sehingga, kemungkinan pembangunannya baru mulai dilaksanakan pada triwulan pertama tahun 2020.

“Untuk pembangunan tol seksi 5 Pandaan-Malang sejauh tiga kilometer itu belum dilaksanakan karena temuan situs purbakala di daerah Pakis. Ada review desain (perubahan desain) untuk menghindari kerusakan situs tersebut,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (30/10/2019).

Menurutnya, tol yang sangat mendesak pembangunannnya adalah Probolinggo-Lumajang sepanjang 28 KM. Ruas jalan arteri Probolinggo-Lumajang sangat sempit yaitu 7 meter. Meski volume kendaraan tidak padat, namun sangat rawan kemacetan.

“Beda dengan Purwosari-Malang, macet tapi tetap bisa jalan sedikit-sedikit. Kemacetan itu karena volume kendaraan yang memang padat. Sedangkan Probolinggo-Lumajang yang memang jalannya cuma 7 meter, Jadi, kalau ada truk 1 macet ya sudah dipastikan berhenti,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah pusat segera mendapatkan investor untuk membangunnya. “Tol-tol lainnya merupakan inisiatif juga, namun masih dalam perencanaan dan belum ada investor yang berminat. Kalau Kertosono-Kediri sudah bisa dimulai pembangunannya karena sudah ada investornya,” jelasnya.

Selama ini, diakui Gatot, pembangunan jalan tol terkendala dengan pembiayaan. Jika ada pihak swasta yang bersedia menjadi investor tidak menjadi masalah. “Kita berikan informasi dengan LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) sekian bersedia tidak, panjangnya sekian, dan konsensinya sekian. Kalau ada dari pihak swasta bersedia tidak apa-apa,” tuturnya.

Gatot juga memaparkan sejumlah tol yang sudah dalam tahap perencanaan yang sudah memiliki pra feasibility study (studi kelayakan), namun belum menemukan investor. Yakni Juanda-Gempol Lama dan Juanda-Kaki Suramadu. “Mulai awal tahun ini kita mencari investor yang berminat membangun tol ini,” katanya.

Kemudian tol Sukorejo-Batu-Kediri. Tol ini disebut sebagai tol pariwisata. “Nantinya kita berharap interchange (IC) bisa langsung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singasari tidak terlalu jauh dari tol itu. Kalau desain atau detail enginering design (DED) sudah jadi akan kita arahkan ke KEK Singosari,” tandasnya.(bm)