Tak Ada Arahan, Warga Muhahmadiyah Bebas Pilih Pasangan Capres-Cawapres

oleh -437 Dilihat
oleh
Sukadiono (pakai masker) memberikan keterangan pers

SURABAYA, PETISI.CO – Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim) tidak akan mengarahkan warga Muhammadiyah untuk memilih salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) dalam Pilpres 2024. Sebagai ormas keagamaan, PW Muhammadiyah Jatim tidak memberikan dukungan resmi kepada siapapun pasangan capres dan cawapres.

“Sesuai doktrin Muhammadiyah tidak boleh berpolitik praktis. Muhammadiyah hanya akan berbicara mengenai kriteria pemimpin,” tegas Ketua PW Muhammadiyah Jatim, Sukadiono kepada wartawan di sela Diskusi “Menakar Arah Suara Politik Muhammadiyah Jawa Timr dalam Pemilu 2024” di Kantor PW Muhammadiyah Jatim, Senin (23/10/2022).

Dijelaskan, pihaknya bakal menjaga jarak yang sama dengan seluruh pasangan calon. Dalam posisi tersebut, secara kelembagaan mereka tidak akan menggiring warganya untuk condong kepada salah satu kontestan Pilpres. “Artinya, kita tidak akan memberikan arahan kepada warga Muhammadiyah untuk memilih salah satu pasangan calon,” tandasnya.

Dalam kaitan Pilpres, pihaknya hanya akan berbicara mengenai indikator kepemimpinan yang patut diperhatikan oleh para warga Muhammadiyah. Setidaknya ada empat kriteria pemimpin. Yakni, siddiq (jujur), amanah, tabligh, fathonah yang merupakan sifat pada diri Nabi Muhammad SAW.

Adapun arti dari keempat sifat itu adalah jujur atau benar, dapat dipercaya, menyampaikan semua kebenaran serta cerdas. “Tabligh itu bukan hanya speaking saja, tapi juga aspek listening. Tidak hanya pandai berkomunikasi tapi juga pandai mendengarkan,” ujarnya.

Di samping itu, dia menyebut yang tak kalah penting juga adalah figur yang memberikan kontribusi kepada Muhammadiyah untuk pengembangan persyarikatan sekaligus amal usaha muhammadiyah. Sukadiono pun menyebut, pihaknya membuka pintu yang sama kepada siapa saja yang ingin silaturahmi.

“Saya kira karena kita menjaga jarak yang sama. Maka kalau mau menerima, ya semua harus diterima karena untuk silaturahminya itu,” tandas Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.

Sukadiono juga memastikan tidak ada partai yang menjadi anak emas dan anak kandung Muhammadiyah. Namun, pihaknya memahami tidak boleh apatis dengan partai. Sebab, Muhammadiyah punya kader-kader potensial yang menjadi pengurus partai politik.

“Karena itu, Muhammadiyah akan mendukung warga Muhammadiyah yang maju menjadi calon anggota legislatif (caleg). Inilah yang menjadi tugas persyarikatan Muhammadiyah untuk menginventarisir kader potensial yang menjadi caleg. Kami tidak ingin suara Muhammdiyah mubadzir dalam pemilu 2024 nanti,” ujarnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.