Tak Terapkan Lockdown Akhir Pekan, Surabaya Pilih Perketat Pengamanan

oleh -69 Dilihat
oleh
Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

SURABAYA, PETISI.CO – Plt Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana memastikan Kota Pahlawan tak akan menerapkan lockdown atau gerakan di rumah akhir pada akhir pekan.

Whisnu bersama jajarannya lebih memilih cara lain, yaitu menerapkan pengawasan dan pengamanan ketat di sejumlah titik yang dinilai kerap memunculkan potensi kerumunan.

“Iya diperketat di kawasan-kawasan yang memunculkan kerumunan dari evaluasi kita. Ya kita akan lebih perketan dari hasil evaluasi kemarin,” kata Wisnu di ruang kerjanya, Jumat (5/2/2021) sore.

Terlebih, pihak Pemkot Surabaya sendiri sudah melakukan rapat evaluasi bersama Gubernur Jawa Timur dan 17 kepala daerah yang wilayahnya menerapkan PPKM.

Berdasarkan hasil evaluasi itu, ia menyebut jika dilihat secara regional, kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Timur, baik dari angka positif maupun kematian mengalami penurunan. Selain itu Bed Occupansy Rate (BOR) juga menunjukkan hal yang sama. Dengan begitu pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak menerapkan kebijakan lockdown atau gerakan di rumah saja saat akhir minggu.

Sedangkan untuk penerapan pengaman di beberapa lokasi kata Whisnu, salah satunya yaitu menutup tiga ruas jalan protokol di Kota Surabaya

“Awalnya di Raya Darmo dan Tunjungan, itu akan kita perluas di Mayjen Sungkono tapi sejak jam 22.00 WIB,” jelasnya.

Kemudian penutupan Jembatan Suroboyo yang berdasarkan hasil evaluasi pihaknya, di kawasan tersebut acap kali terjadi kerumunan.

“Sehingga minggu besok, mulai pertigaan Sentar Ikan Bulak sampai Jembatan Suroboyo kita tutup,” terang Whisnu.

Begitupun juga dengan sentra PKL di Tugu Pahlawan atau TP Pagi yang sejak minggu lalu sudah tidak diizinkan untuk beroperasi dan di sekitaran Masjid Al Akbar Surabaya turut dilakukan hal serupa.

“Masjid Agung itu tidak kita tutup, tapi PKLnya yang tidak boleh jualan,” ucapnya.

Politisi PDI Perjuangan ini memastikan, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keefektifan dari penerapan pembatasan mobilisasi masyarakat.

“Bisa kita lihat lah jam 5 sore masih macet, berarti ada mobilitas yang belum turun signifikan. Nah ini kita sedang cari formulasinya, bagaimana kita juga bisa menurunkan mobilitas warga di hari kerja,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.