Surabaya, petisi.co – Sebanyak 20 tokoh Jawa Timur menerima penghargaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, termasuk Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi yang menerima penghargaan sebagai tokok
Penghargaan diserahkan langsung Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim kepada Wamen Viva Yoga saat resepsi puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 PWI di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (28/04) malam.
Dalam kegiatan yang dibuka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Pangkoarmad II, Sekda Adhy Karyono dan sejumlah pejabat di Jawa Timur.
“Saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Penghargaan ini menjadi pelecut untuk lebih meningkatkan kinerja”, ujar Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi.
Dalam kesempatan tersebut Viva Yoga mengatakan wartawan, insan press, beserta medianya adalah kekuatan untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
“Insan press adalah bagian dari kekuatan civil society, kekuatan yang terorganisasi yang bersifat kritis, korektif, dan itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas demokrasi,” papar pria yang juga menjadi Wakil Ketua Umum PAN itu.
Ditambahkan hadirnya press menambah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, “tanpa media maka dunia akan sepi,” tuturnya.
Kepada Khofifah, Viva Yoga mengatakan sebagai mantan anggota DPR dari Dapil Kabupaten Lamongan dan Gresik serta sebagai Wakil Menteri Transmigrasi, dirinya sering berkunjung ke Grahadi.
Pada Desember 2024, ia datang ke Surabaya untuk melepas sebanyak 30 kepala keluarga transmigran ke tempat tujuan yang telah ditetapkan.
“Tahun 2025 dari Jawa Timur akan ada 100 kepala keluarga transmigran,” ungkap pria asal Lamongan itu.
Jawa Timur diakui oleh Viva Yoga sebagai provinsi yang menjadi salah satu provinsi penyumbang transmigran dalam jumlah yang banyak. Sejak transmigrasi dilakukan, sudah ada 52.401 kepala keluarga atau 2.000.081 jiwa yang melakukan migrasi ke berbagai pulau di Indonesia.
“Jadi cukup banyak transmigran dari Jawa Timur,” ungkapnya.
Ditegaskan Kementerian Transmigrasi yang saat ini melakukan transformasi menjalankan program transmigrasi tidak sekadar memindahkan penduduk. Sumber daya manusia para transmigran pun akan ditingkatkan. Dipaparkan kementerian yang beralamat di Kalibata, Jakarta, itu mempunyai program Transmigrasi Patriot yaitu memberi beasiswa kepada mahasiswa S1, S2, dan S3 untuk diterjunkan di kawasan trasmigrasi.
Program ini diharapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia transmigran agar potensi yang ada di kawasan transmigrasi menjadi lebih optimal dan maksimal.
“Kita harap ada masyarakat Jawa Timur yang ikut program Transmigrasi Patriot,” ujarnya.(joe)