Madiun, petisi.co – Berkunjung ke Pantai Sanur Bali atau menikmati keindahan Pulau Raja Ampat bagi wisatawan mancanegara itu sudah biasa. Tapi di Kabupaten Madiun, seorang YouTuber asal Seoul, Korea Selatan merasa takjub dengan keramahan warga Kabupaten Madiun. Sementara itu, salah satu destinasi yang dikunjunginya adalah Desa Gunungsari, yang baru saja menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenkraf RI.
Namanya Rak Gyu Lim, YouTuber asal Seoul, Korea Selatan yang berusia 33 tahun. Usai mendapat informasi dari media sosial, 2 pekan dirinya menghabiskan waktunya dengan sengaja memilih Kabupaten Madiun sebagai daerah kunjungan wisatanya. Tampaknya, penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kemenkraf RI yang membangkitkan rasa keingintahuan Rak Gym Lim untuk melihat dari sekat Desa Gunungsari.

Kunjungan Gyu (Nama sapaan), pun tidak salah. Bagaimana tidak, desa Gunungsari dengan keramahan warganya juga menyimpan keistimewaan lainnya. Yakni adanya pasar tradisional Pundensari yang khas menyajikan aneka makanan dan minuman khas pedesaan yang mungkin saja telah sulit dijumpai saat ini.
“Saya senang di sini. Warga desanya ramah dan banyak orang berjualan makanan serta minuman di sepanjang jalan,” ungkap Gyu melalui seorang penerjemahnya.

Saat mengunjungi Pasar Pundensari, Food Vlogger inipun tampak sibuk mendokumentasikan suasana pasar. Selain merekam aktivitas penjual kuliner, Rak Gyu Lim sesekali juga menikmati beberapa jenis makanan. Bahkan tanpa rasa canggung, wisatawan Korea Selatan ini terlihat begitu asyiknya menikmati ketela goreng dan es dawet
“Hemm, ini enak. Saya suka,” ujarnya sambil minum segelas es dawet yang berwarna hijau.
Sementara itu Mokh Hamzah Nugrohanto, Kabid. Pengembangan Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Pemkab Madiun mengatakan, kedatangan wisatawan seperti Rak Gyu Lim, asal Korsel ini menjadi bukti sekaligus harapan bahwa potensi kabupaten Madiun sebagai daerah wisata layak ditumbuh kembangkan dan dapat menjadikan Kabupaten Madiun dikenal keanekaragaman daerah wisatanya.
“Dengan demikian tentu akan mendatangkan nilai tambah pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata,” tegasnya. (iya/adv)