BATU, PETISI.CO – Tidak mempunyai Rumah Sakit Umum (RSU) di daerah sendiri, Dinkes Kota Batu merasa kesulitan merujuk pasien Covid-19 asal Kota Batu. Karena status RS. Karsa Husada yang ada di Jl. Ahmad Yani, No 11 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu adalah rumah sakit milik Provinsi Jawa Timur ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, maka mau tidak mau harus bisa menerima pasien dari berbagai daerah di Jawa Timur, Kamis (13/8/2020).
“Oleh Karena itu, mau tidak mau harus kita terima pasien dari luar kota tersebut, seperti dari Surabaya, Sidoarjo, dan Kabupaten Malang dengan kita jadikan satu,di Rumah Sakit milik Pemerintahan Provinsi (Pemprov) tersebut ya itu RS. Karsa Husada, ” ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batu, dr. Susana Indahwati.
Alumni UI (Universitas Indonesia) Fakultas Kedokteran ini mengimbau bagi masyarakat Kota Batu khususnya untuk disiplin melakukan 4M yaitu, memakai masker dengan benar, menjaga kebersihan tangan, jaga jarak satu meter, dan menjaga daya tubuh.
“Masyarakat harus sadar karena kondisi ini bukan main-main, dikarenakan nyawa taruhannya. Diharuskan, mendisiplikan protokol kesehatan 4M tersebut, dengan melaporkan diri kalau mempunyai keluhan saluran pernafasan. Dengan tidak stigma negatif kepada penderita Covid-19 dengan keluarganya hingga terjadi driskiminasi,” paparnya.
Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Komisariat Batu Cabang Malang Raya ini lebih jauh menambahkan yang dilakukan oleh pihak Dinkes Kota Batu, terus menggalakkan sosialisasi protokol 4M tersebut khususnya kepada Masyarakat Kota Batu.
“Memgenai rujukan pasien, kita tetap kordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa timur, dan rumah sakit daerah lain. Seperti Kabupaten Malang, Kota Malang, Telungagung, Kediri, dan Blitar untuk mengatisipasi overload pasien Covid-19,” pungkasnya. (har/eka)
