Tiga Daerah Tak Siap, KONI Jatim Putuskan Tunda Porprov VII 2021

oleh -110 Dilihat
oleh
Erlangga saat memimpin RAT KONI Jatim.

SURABAYA, PETISI.CO – Pandemi virus Corona (Covid-19) yang tak kunjung berakhir, berdampak pada kegiatan olahraga di Jawa Timur (Jatim). Sejumlah even yang masuk dalam agenda resmi KONI Jatim terpaksa ditunda.

Salah satu even itu adalah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII 2021. KONI Jatim memutuskan untuk menunda pelaksanaan Porprov Jatim VII, lantaran ada sejumlah daerah yang tidak siap menjadi tuan rumah.

Keputusan tersebut, terungkap dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jatim yang dilakukan secara daring melalui tayangan video conference di Gedung KONI Jatim, Rabu (25/6/2020).

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung, ada tiga daerah dari empat daerah yang menjadi tuan rumah Porprov VII menyatakan ketidaksiapannya. Tiga daerah itu, yakni Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang.

Ketiga kabupaten itu mengusulkan penundaan tersebut dengan alasan ketidaksiapan anggaran untuk persiapan pelaksanaan Porprov. Hanya Jember yang menyatakan kesiapannya apabila dapat melaksanakan secara tunggal.

Faktor anggaran menjadi masalah utama yang dihadapi tiga kabupaten itu. Sebab, 70 persen anggaran milik tiga daerah tersebut dipotong oleh masing-masing kepala daerah dalam rangka penanganan wabah Covid-19.

“Tiga kabupaten menyatakan usulan ditunda. Kalau tiga dari empat daerah mengusulkan ditunda, ya harus ditunda. Hanya Jember yang menyatakan siap, tapi gak bisa semua dipindah ke Jember. Jadi semua harus memahami ini,” kata Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung kepada wartawan usai rapat.

Namun, keputusan rapat terkait penundaan Porprov VII ini juga akan disampaikan kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Sebelum, betul-betul resmi ditunda.

Menurut Erlangga, keputusan penundaan Porprov VI ini, juga bertujuan agar seluruh kontingen dapat melakukan persiapan yang lebih maksimal. Dia tidak ingin jika Porprov VII dipaksakan digelar 2021, persiapan seluruh kontingen ala kadarnya.

“Kita gak ingin kalau dipaksakan 2021, jadi ikut sekadarnya saja. Daerah-daerah mengirim kontingen gak maksimal, karena tidak full anggarannya,” tegasnya.

Meski ditunda, tidak akan mempengaruhi segala aturan yang telah diterapkan. Khususnya masalah umur yang maksimal 21 tahun akan diberi tambahan menjadi 22 tahun.

“Dengan demikian mereka yang telah melakukan persiapan, tetap bisa ikut bertanding pada ajang dua tahunan itu,” ujar pria yang juga Koordinator Lumbung Pangan Jatim itu. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.