Tiga Pilar Kota Surabaya Deklarasi Damai Bonek dan PSHT

oleh -124 Dilihat
oleh
Deklarasi tiga pilat Kota Surabaya bersama PSHT dan Bonek.

SURABAYA, PETISI.CO – Deklarasi damai antara PSHT dengan Bonek, diinisiasi Muspida Tiga Pilar Kamtibmas Kota Surabaya, dilaksanakan di halaman Mapolrestabes Surabaya, Kamis (12/10/2017) sore.

Perdamaian antara suporter Bonek dengan perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terus dikongkritkan, dan telah dilaksanakan pertemuan antara kedua kelompok tersebut, yang dilakukan di Markas Hoof Biro, Polrestabes Surabaya.

Dan disaksikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M. Iqbal, Danrem 084/BJ Kolonel Kav M. Zulkifli, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan Presiden PT Persebaya Indonesia.

Perdamaian antara kedua kelompok tersebut, berdasarkan keinginan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, yang dilakukan oleh pihak Kepolisian dan TNI dari Korem 084 Bhaskara Jaya, untuk meredam aksi kekerasan di sejumlah luar daerah, selain Kota Surabaya sendiri.

Pengurus dan simpatisan Bonek maupun PSHT, sama-sama hadir dan membacakan isi dari perjanjian perdamaian, dan selanjutnya keduanya menandatangani nota kesepahaman tersebut.

“Untuk menghilangkan dendam dan permusuhan antara kedua belah pihak,” ungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Moh. Iqbal.

Muspida maupun Bonek dan PSHT, sudah sepakat untuk tidak lagi bertikai dalam aksi apapun, bahkan prosesi pemakaman dua korban meninggal dari kubu PSHT, ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Selain itu, pihak Bonek juga meredam aksi permusuhan, tidak hanya di Surabaya, bahkan hingga di luar negeri. Hal ini diungkapkan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Aksi keributan antar kedua belah pihak ini terjadi Sabtu pekan lalu, hal tersebut terjadi saat ratusan suporter Bonek hendak pulang, seusai menyaksikan laga Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Keributan tersebut terjadi diduga akibat kesalahpahaman dan sudah sempat diredam Polisi, namun naas saat kedua korban dari PSHT tertinggal dari rombongan, akhirnya turut menjadi korban pengroyokan hingga tewas, atas kejadian ini diharapkan tidak akan terjadi Lagi musibah dikemudian hari.(bah/*)