Tim Monev Serta Sosialisasi Diklat Bela Negara Sambangi Korem 084/BJ

oleh -430 Dilihat
oleh
Mayjen TNI Tandyo Budi R, S.Sos disambut langsung oleh Danrem 084/BJ Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom, MM

SURABAYA, PETISI.CO – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta Sosialisasi Diklat Bela Negara Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan RI, sambangi Makorem 084/BJ Jalan A. Yani No. 1 Surabaya, Senin (2/10/2023).

Kehadiran Tim Monev dan Sosialisasi yang diketuai oleh Mayjen TNI Tandyo Budi R, S.Sos disambut langsung oleh Danrem 084/BJ Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom, MM dengan didampingi Kasrem dan para Kasi Korem 084/BJ.

Saat menyampaikan sambutanya, Brigjen TNI Terry, mengatakan, bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi serta sosialisasi bela negara merupakan bagian dari upaya membangun karakter bangsa, yang juga merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan revolusi mental. Sebagai salah satu program prioritas pemerintah yang tertuang dalam nawacita ke delapan.

Di samping itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membangun dan menanamkan sikap mental dan prilaku warga negara agar senantiasa mencintai tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara. Serta memiliki kemampuan awal bela Negara.

“Sehingga dengan kegiatan monitoring dan evaluasi serta sosialisasi ini, diharapkan setiap warga negara mampu mengaktualisasikan nilai-nilai bela negara tersebut sebagai landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, yang sesuai dengan bidang dan profesi masing-masing,” tutur Danrem 084 BJ.

Danrem menjelaskan, aktualisasi nilai kebangsaan dan bela Negara penting bagi Negara, terlebih bila mencermati perkembangan ancaman di era kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi saat ini. Potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa semakin kompleks dan multidimensi, baik dilakukan oleh aktor Negara maupun non Negara.

“Bentuk ancaman tersebut tidak lagi bersifat konvensional, tetapi lebih banyak bersifat non militer hingga mempengaruhi hati dan pola pikir manusia secara paradigmatis. Tetapi efek yang ditimbulkan sangat fundamental, karena dapat merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Brigjen Terry.

Masih Brigjen Terry, oleh karena itu dalam menghadapi dinamika perkembangan ancaman nyata maka kualitas sumber daya manusia sebagai penentu bagi keberlangsungan hidup bangsa dan Negara tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus memiliki kesadaran bela Negara yang kuat yang dimiliki setiap warga Negara.

Sehingga dengan kegiatan yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat terbangun karakter warga Negara Indonesia yang mampu berkontribusi demi kemajuan bangsa dan Negara, sesuai kapasitas dan kompetensi dalam profesi masing-masing.

“Saya berharap kepada peserta untuk mengikuti, menerima dan memahami kegiatan ini guna mempertajam wawasan kebangsaan atau pola pikir, karakter dan perilaku dalam memperkuat persatuan dan kesatuan yang pada akhirnya mampu mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, serta perlu didiskusikan dengan baik dalam upaya mendukung dan meningkatkan ketahanan nasional, melalui musyawarah mufakat dengan tetap mengedepankan semangat kebersamaan,” harap Brigjen TNI Terry.

Sementara, Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Kemenhan RI Mayjen TNI Tandya Budi R, S.Sos dalam sambutanya, mengatakan, pertahanan saat ini mulai berkembang dari strata knowledge menjadi “ilmu” atau scince sebagai jawaban atas perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional dan global yang begitu cepat.

“Pada awalnya ketika berbicara “pertahanan” sama halnya dengan berbicara tentang tugas dan tanggung jawab angkatan bersenjata (TNI). Namun seiriing perkembangan jaman, lingkungan strategis yang melahirkan bukan saja ancaman militer, maka pembahasan tentang pertahanan negara tidak lagi hanya berbicara tentang tugas TNI,” tegasnya.

Sistem pertahanan negara Indonesia, lanjut Mayjen Tandya, yang bersifat Sishankamrata, implementasinya melibatkan segenap komponen bangsa yang berperan aktif dalam sistem pertahanan negara baik sebagai komponen utama, cadangan maupun pendukung.

Pendidikan bela negara ini menjadi penting karena sudah merupakan kebutuhan legal, secara hukum “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” dan setiap warga negara berhak wajib ikut serta dalam upaya bela negara.

“Mencermati hal tersebut di atas Kemenhan RI melalui Badiklat Kemenhan mengadakan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Sosialisasi Diklat Bela Negara untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaanya dan implementasi bela negara di wilayah Korem 084/BJ agar tercapai sinkronisasi, sosialisasi referensi dan materi terkini serta penyamaan persepsi dalam pelaksanaan kegiatan Diklat Bela Negara,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan Perwira AD, AL dan AU, Mahasiswa, FKPPI, PPM, Santri, Kesbangpol dan turut dihadiri para PJU Korem 084/BJ. (bah)

No More Posts Available.

No more pages to load.