BONDOWOSO, PETISI.CO – Saat Ketua Tim Penilai Lomba Desa Tanguh Bencana Madya Provinsi Jatim menyampaikan pidatonya di balai desa Walidono Rabu (9/8/2017), tiba tiba seorang perangkat desa dan seorang perempuan berteriak minta tolong, jika ada warga terseret banjir, sehingga semua yang hadir langsung berhamburan ke arah sumber kejadian disertai bunyi kentongan dengan tanda bencana alam.
Terlihat anak SD dan seorang warga dievakuasi dari lokasi dengan menggunakan perahu karet oleh petugas BPBD Bondowoso, dibantu perangkat desa dan warga. Kedua korban langsung dibawa Puskesmas pembantu Desa Walidono dengan Mobil Ambulance untuk dilakukan pertolongan pertama.
Beberapa menit kemudian kedua korban langsung dilarikan ke Puskesmas Prajekan untuk mendapat pertolongan yang lebih intensif. Kejadian ini merupakan penanganan bencana banjir.
Simulasi ini merupakan salah satu kriteria fisik yang diperlombakan dalam lomba Desa Tangguh Bencana Madya tingkat Provinsi Jawa Timur 2017, dimana pada Rabu (9/8/2017) TIM Penilai Lomba Provinsi Jawa Timur tengah melakukan penilaian, baik fisik kegiatan dan administrasi Desa Walidono, dihadiri Kepala Dinas BPBD Bondowoso Ir. Kukuh Triyadmoko, Muspika Kecamatan Prajekan, Kepala Desa Walidono Mukhlis Hartono Tokoh masyarakat, lembaga desa, dan warga desa di balai Desa Walidono.
Menurut para penilai, bahwa secara fisik Walidono memenuhi syarat, tinggal menunggu hasil penilaian dari segi adminidtrasi dan menurut Tim penilai bahwa dari segi adminitrasi hanya perlu sedikit penyempurnaan saja, bagaimana keputusannya penilai hanya sebagai fasilitator.
Kepala Dinas BPBD Bondowoso, Ir. Kukuh Triyadmoko mengatakan, bahwa simulasi ini salah satu kriteria yang dinilai dalam lomba Desa Tangguh Bencana Madya sebagai Program dari BNPB khususnya BPBD Propinsi Jatim, terkait penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasar UU No.24 tahun 2007 dan PP No.21 tahun 2008 tentang penyelengaraan penanggulangan bencana.
Dengan diadakannya lomba terkait desa tangguh bencana dan Kabupaten Bondowoso sudah mengembangkan desa Tangguh bencana sebanyak 25 desa pada akhir 2016 bahkan terbanyak Se Jatim, bahkan dipastikan akhir 2017 ada 35 desa.
Camat Prajekan Abdurahman menyampaikan bahwa sebagai Camat sangat mendukung Desa Walidono menjadi peserta Lomba dan berharap membuahkan hasil dan menjadi yang terbaik. (cip)