TKD Seloreja Dau Malang Jadi Rebutan Kades dan Masyarakat Pengelola

oleh -86 Dilihat
oleh
Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat.

MALANG, PETISI.COTidak kunjung selesainya pemanfaatan Tanah Kas Desa (TKD) di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang berbuntut panjang, hingga terjadi pengerusakan atas lahan tanaman jeruk siap panen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, mengaku terkejut terhadap kasus TKD di Desa Selorejo masih berkepanjagan sampai terjadi pengerusakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Masak sampai ada pengerusakan, saya pernah memerintahkan camat dan DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) untuk memfasilitasi pertemuan agar menemukan kesepakatan terbaik dan tidak sampai bersaing ke meja hijau,” ungkap Wahyu Hidayat saat ditemui awak media di Peringgitan Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Kamis (28/1).

Menurut Wahyu, dengan adanya kejadian pengrusakan tanaman jeruk oleh orang tidak dikenal tersebut jelas membuat polemik ini semakin panjang, bahkan para petani jeruk membuat keputusan untuk melapor ke Kepolisian.

“Sebenarnya sudah ada kesepakatan bersama (antara petani jeruk dan PemDes,-red) tapi sepertinya sama-sama melaporkan ke Pengadilan Negeri (PN), ya saya panggil Camatnya, lalu saya panggil asisten satu dan DPMD, dan mereka mengatakan memang mereka mau seperti itu,” jelasnya.

Menurut Wahyu, pada saat mediasi tersebut, telah muncul sebuah kesepakatan bahwa nantinya lahan yang ditanami jeruk itu akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Hasil awal kami menunggu masa sewa (lahan semua, red) selesai, sudah disepakati tahun ini dan bahwa nantinya dikelola BUMDes, itu diundang semua dalam mediasi itu.

“Nanti perkara yang menduduki BUMDes itu kesepakatan masyarakat Selorejo semua, termasuk siapa ketuanya. Nah disitu mereka sepakat, pihak desa sepakat pihak petani juga sepakat tentang sewa menyewanya dan bagaimana pengelolaannya,” terangnya.

Ditambahkan Wahyu, kesepakatan bersama tersebut belum tuntas, malah mereka sudah merasa ingin mencari keadilan sendiri-sendiri dengan saling melapor.

Sementara itu media petisi.co mencoba ke TKP (tempat kejadian perkara) belum mendapatkan keterangan sama selali bahkan pihak Desa Selorejo belum dapat di mintai konfirmasi. Kepala Desa pun tidak berada di tempat. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.