SUMENEP, PETISI.CO – Selain kaya akan kekayaan alam, objek wisata dan makanan khasnya. Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur juga memiliki kekayaan beragam warisan kesenian dan budaya.
Tahun 2020 ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep untuk menjaga dan mempertahankan beragam warisan kesenian dan budaya kebanggaan yang dimiliki salah satunya dengan memantenkan mengajukan hak paten.
Semuanya ada sebanyak empat warisan Kesenian dan Budaya kebanggaan Sumenep yang diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) untuk dipatenkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yaitu, Topeng Dalang, Sintung, Tari Muang Sangkal dan Musik Tradisional Tong-tong.
Topeng Dalang
Tari Topeng atau yang juga dikenal dengan seni topeng, sebuah bentuk dari kesenian teater rakyat tradisional yang paling kompleks dan utuh. Sebab dalam kesenian topeng mengandung unsur cerita, unsur tari, unsur musik, unsur pedalangan, dan unsur kerajinan.
Dari bentuk keseniannya, Tari Topeng dianggap paling pas untuk digunakan sebagai media dakwah dengan tanpa menghilangkan unsur hiburannya yang kental dengan aroma kerakyatan.
Khusus di Kabupaten Sumenep, Madura, seni topeng yang dikenal dengan Topeng Dalang Madura memiliki atau ada 2 (dua) versi, yaitu diantaranya ada versi Salopeng dan versi Kalianget.
Sintung
Salah satu budaya kesenian yang berasal dari Dusun Batang Desa Ambunten Tengah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep, dari kalangan pinggiran. Kesenian Sintung diketahui merupakan kesenian yang mengandung nilai ketauhi dan dan shalawat perdamaian.
Tari Muang Sangkal
Salah satu kesenian di Madura yang mempunyai arti sebagai tarian untuk membuang petaka yang ada dalam diri seseorang. Tari Muang Sangkal ini menjadi salah satu tarian asli Sumenep yang diciptakan oleh Taufikurrachman pada tahun 1972.
Kini, Tari Muang Sangkal ini telah menjadi ikon seni tari di Kabupaten Sumenep. Bahkan tarian tersebut sejak diciptakannya, hingga sekarang sudah dikenal sampai luar Madura dan Manca Negara.
Musik Tradisional Tong-tong
Salah satu jenis musik tradisional dari Madura yang sering disebut Ul-Daul. Musik Tong-tong ini biasanya dimainkan pada saat patrol membangunkan warga untuk bersahur pada bulan Puasa atau Ramadan.
Musik Tong-tong terbilang cukup menarik, karena memiliki irama harmonisasi ketika dimainkan secara bersama. Diketahui, khususnya di Kabupaten Sumenep Musik Tong-tong ini di dekade sampai akhir tahun 80-an pernah menjadi trend sebagai musik tradisi.
Bahkan untuk mengembangkannya, hingga kini Pemerintah Kabupaten Sumenep kerap melaksanakan Festival Kesenian Tradisional Musik Tong-tong tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep Drs. Bambang Irianto, M.Si menyatakan, bahwasanya tujuan utama pengajuan dari empat kesenian dan budaya Sumenep dipatenkan untuk melestarikan seni budaya warisan leluhur.
“Sehingga menjaga agar tetap lestari. Di sisi lain juga untuk menghargai para seniman yang ada di Kabupaten Sumenep, yang selama ini terus menjaga dan melestarikannya,” terangnya, Minggu (12/4/20).
Bahkan di tahun 2019 lalu, Pemerintah Kabupaten Sumenep juga dalam keseriusan menjaga dan melestarikan kesenian dan budaya warisan leluhur mengajukan Kesenian Saronen. (adv/ily)