Triwulan II 2023, Realisasi Investasi PMA di Jatim Meningkat 4,1 Persen

oleh -339 Dilihat
oleh
Kepala DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ermawati saat diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Provinsi Jawa Timur (Jatim) masih menjadi primadona investor dari negara lain. Sumber dana berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA). PMA Jatim menduduki peringkat kelima di Indonesia dengan mencatat suntikan investasi sebesar Rp 15,1 triliun sepanjang triwulan II tahun 2023.

“Hingga Triwulan II tahun 2023, realisasi investasi PMA di Jatim meningkat 4,1 persen. Peningkatan tersebut didukung karena banyak para investor asing tertarik kepada Jatim,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi (DPMPTSP) Jatim, Dyah Wahyu Ermawati, Rabu (20/9/2023).

Adapun 5 negara yang masuk dalam Top 5 PMA Jatim, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Hongkong dan Korea Selatan. Realisasi investasi PMA dari negara tersebut banyak didukung oleh sektor pertambangan sebesar Rp 6,6 triliun, industri logam dasar Rp 3,2 triliun, industri kimia farmasi Rp 1,5 triliun dan industri makanan Rp 0,6 triliun.

Amerika Serikat merupakan negara investor terbesar. Nilai investasinya mencapai 48,1 persen dengan realisasi PMA Rp 7,3 triliun pada triwulan II tahun ini dari total realisasi investasi PMA keseluruhan Rp 15,1 triliun.

Investor negara lain berasal dari Jepang sebesar 22,7 persen. Nilai investasi Rp 3,4 triliun. Singapura 5,7 persen atau sebesar Rp 0,9 triliun, Hongkong RRT 5,6 persen sebesar Rp 0,8 triliun dan Korea Selatan sebesar 3,6 persen dengan realisasi investasi Rp 0,5 triliun pada triwulan yang sama.

Setiap negara asal investor memiliki kecenderungan minat akan sektor tertentu. Dari angka tersebut misalnya. Amerika Serikat dengan Freeport Indonesia menguasai investasi sektor pertambangan di Kabupaten Gresik.

Nilai modal Freeport Indonesia mencapai Rp 6,52 triliun atau 91,0 persen dari total realisasi investasi AS di Jatim yang sejumlah Rp 7,3 triliun pada triwulan II tahun ini.

Perusahaan Amerika lain, Manyar Maju Refinery di Kab Gresik, Medco Cahaya Geotermal di Kab Bondowoso, Autokrindo Pratama di Kab Gresik dan Sorini Agro Asia Corporindo di Kab Pasuruan.

Jepang mayoritas investasinya adalah sektor industri logam sebesar 63,7 persen atau sejumlah Rp 2,2 triliun dari total nilai investasi Rp 3,4 triliun.

Perusahaan asal Jepang yang menanamkan modal di Jatim adalah Smelting di Kab Gresik, Paiton Energy di Kab Probolinggo, Yamaha Musical Product Indonesia di Kab Pasuruan, Trias Torobo Astria di Kab Sidoarjo dan Meiji Indonesian Pharmaceutical Industries di Kab Mojokerto.

Sedangkan realisasi PMA Singapura dialokasikan untuk sektor industri makanan sebesar Rp 0,3 triliun dari keseluruhan nilai investasi Rp 0,9 triliun pada triwulan II 2023. Ada PT Tri Sakti Purwosari Makmur di Kab Malang dan Kab Pasuruan dengan nilai investasi sebesar Rp 0,1 triliun,

Paiton Operation and Maintenance Indonesia di Kab Probolinggo dengan nilai investasi sebesar Rp 0,09 triliun, Veolia Service Indonesia di Kab Pasuruan Rp 0,08 triliun, Greenfields Indonesia di Kab Blitar dan Kab Malang, MLTR Blitar Manis di Kab Blitar dengan suntikan modal Rp 0,07 triliun.

Begitu pula Hongkong memilih merealisasikan investasi pada sektor industri logam sebesar Rp 0,2 triliun atau 25,9 persen dari keseluruhan nilai investasinya di Jatim. Sementara Korea Selatan merealisasikan investasi 92,1 persen untuk sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp 0,5 triliun.

Secara keseluruhan, angka investasi di Jatim berhasil melampaui target sepanjang Triwulan II 2023. Baik PMA maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

“Pertumbuhan realisasi investasi di Jatim secara umum sudah meningkat melewati target rata-rata. Pada tahun ini triwulan II tahun 2023, realisasi investasi menunjukkan peningkatan menduduki peringkat ketiga dibandingkan provinsi lain di Indonesia,” kata Erma.

Dengan rincian, realisasi PMDN menduduki peringkat ketiga secara nasional mencatat nilai Rp 16,0 triliun.  Sementara PMA menduduki peringkat kelima di Indonesia dengan mencatat angka Rp 15,1 triliun sampai triwulan II tahun ini.

Maka, total realisasi investasi PMDN dan PMA di Jatim hingga triwulan II 2023 tercatat sebesar Rp 31,3 triliun. Angka ini meningkat 3,7 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu.

Realisasi investasi PMA di Jatim meningkat 4,1 persen. Peningkatan tersebut didukung karena banyak para investor asing tertarik kepada potensi Jatim.

Sementara PMDN naik 3,2 persen. Adapun sektor paling tinggi adalah perumahan dan kawasan industri serta perkantoran. Kemudian kedua adalah industri makanan dengan nilai Rp 3,1 triliun, perdagangan dan reparasi Rp 1,6 triliun.

“Menurut sektornya, realisasi investasi tertinggi di Jatim ini adalah pertambangan dengan nilai Rp6,6 triliun setara 21,3 persen dari total realisasi investasi di Jatim. Sektor pertambangan memang mendominasi saat ini,” jelasnya.

Potret wilayah realisasi investasi paling tinggi ada di Kab Gresik, kedua di Kota Surabaya dan ketiga di Kabupaten Pasuruan. Kemudian keempat di Sidoarjo dan kelima di Mojokerto.

“Kondisi-kondisi ini memang perlu kita lakukan pemerataan. Maka, beberapa upaya DPMPTSP adalah selalu melakukan kegiatan di wilayah-wilayah lain selain wilayah yang memang banyak dikenal minat investasinya,” jelas Erma. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.