SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya masih dihadapkan dengan sejumlah persiapan vaksinasi gelombang dua.
Ada beberapa langkah persiapan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, diantaranya pendataan tenaga layanan publik, penambahan 159 unit fasilitas kesehatan hingga menggenjot pelatihan kepada tenaga vaksinator di puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Pada gelombang kedua ini, diperkirakan jumlah vaksin yang dibutuhkan jumlahnya sebanyak 390 ribu vial. Total angka tersebut didapatkan dari hasil kalkulasi berdasarkan data yang masuk.
“Nakes yang ditunda itu ada sekitar 7 ribuan. Kemudian estimasi sasaran pelayanan publik 117 ribu dan estimasi kelompok rentan termasuk lansia sekitar 266 ribu,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara di ruang kerjanya, Kamis (18/2/2021).
Nantinya, penyuntikan vaksin itu akan diprioritaskan kepada para tenaga layanan publik, baik itu ASN maupun Non-ASN. Kemudian ada personil dari jajaran TNI dan Polri, kader kesehatan, tokoh agama, wartawan hingga tenaga pendidik di institusi negera serta swasta.
“Data 117 ribu bisa bertambah. Sementara semua masih bisa menambah. Kan usulan petugas pelayanan publik itu terdata 13 Februari kemarin,” lanjut Febri.
Pendataan sendiri kata Febri tak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan saja, tetapi juga di tempat-tempat umum. “Di pasar mal dan gedung olahraga,” ungkapnya.
Sementara itu terkait dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Febri menyebut, rata-rata penerima vaksin mengalami kemerahan di sekitar area bekas penyuntikan, kesemutan, hingga mengantuk.
“KIPI ringan saja, jumlahnya itu sekitar 0.32 persen,” terangnya.
Guna menjamin kesiapan vaksinasi di gelombang dua nanti, pihaknya sudah mempersiapakan serangkaian langkah prosedural. Termasuk menunggu kepastian terkait jumlah vaksin yang didistribusikan oleh pemerintah pusat.
“Syarat tempat tentunya dari Dinkes sudah menyiapkan SOP, yang jelas (dilakukan) di tempat terbuka. Insyaallah siap, tinggal menunggu jatah vaksin tahap kedua,” pungkasnya. (nan)