Tunjukkan Kepedulian, Pemkot Surabaya dan Dinas Kesehatan Pasang Alat AED di 16 Titik

oleh -99 Dilihat
oleh
Latihan penggunaan alat pacu jantung atau AED (Automatic External Defibrilator), Kamis (28/11/19).

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melakukan inovasi, kali ini  hal yang dilakukan adalah dengan memasang alat pacu jantung atau AED (Automatic External Defibrilator), Kamis (28/11/19). Alat tersebut adalah alat medis yang berfungsi sebagai penstimulasi detak jantung pada sesorang yang mengalami gangguan jantung mendadak.

Alat ini dipasang di pusat-pusat keramaian tempat berkumpulnya masyarakat kota Surabaya. Hal ini langsung disampaikan oleh Hariyanto Kepala Bidang Dinas Kesehatan (Kabid Dinkes) Kota Surabaya.

“Jadi, alat ini sangat penting disediakan sebagai langkah preventif. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Alat ini akan menjadi pertolongan pertama bagi penderita serangan jantung. Ini demi menyelamatkan nyawa warga,” ujarnya saat memasang alat tersebut di Tugu Pahlawan, Surabaya.

Menurutnya alat ini bisa digunakan ketika suatu saat ada warga yang mengalami serangan jantung mendadak.

“Sembari meminta bantuan ambulance, orang yang terkena serangan jantung itu bisa ditolong dulu dengan alat ini. Karena apabila orang yang terkena serangan jantung itu tidak ditolong selama 10 menit, maka dia akan meninggal, jadi ini sangat bermanfaat,” kata dia.

Alat ini juga bisa dioperasikan oleh penjaga atau karyawan yang ada di suatu instansi yang bertujuan untuk meminimalisir kejadian yang lebih fatal lagi.

“Sebelum instansi mereka dipasang alat ini, sudah dilakukan pelatihan terlebih dahulu untuk mengoprasikan alatnya,” ucapnya.

Sementara untuk saat ini alat pacu jantung tersebut akan dipasang di 16 titik, yaitu Gedung Pemerintahan Kota Surabaya di lantai 1 dan lantai 6, Balai Kota Surabaya lantai 2, Kantor Bappeko, Gedung DPRD Surabaya, Balai Pemuda, Gedung Nasional Indonesia, Tugu Pahlawan dan Taman Bungkul. Selain itu, akan dipasang pula di Convention Hall, UPTSA Timur, Sentra Ikan Bulak, THP Kenjeran, Siola lantai 1, lantai 4 dan lantai 3.

“Pemasangannya sudah kami mulai sejak Senin lalu. Ini akan terus berlanjut hingga 16 titik selesai, karena sebelum dipasang, para petugas dan karyawannya diberi pelatihan untuk menggunakannya, sehingga memang butuh waktu,” tegasnya.

Hariyanto menambahkan, nantinya alat ini akan dievaluasi terlebih dahulu perkembangannya. Apabila memang sangat bermanfaat, bukan tidak mungkin alat ini akan terus ditambah di semua fasilitas publik di Kota Surabaya.

“Mudah-mudahan gagasan dari Bu Wali Kota ini bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Muklis Rais, Trainer alat pacu jantung menjelaskan langkah-langkah untuk menggunakan alat tersebut. Langkah pertama yang diberikan kepada pengidap serangan jantung harus dicek dulu kesadarannya selain itu orang yang berada disekitar penderita juga harus memanggil bantuan lain seperti menghubungi Command Center 112 sembari meminta bantuan mobil ambulance setelah itu mengambil alat AED plus (alat pacu jantung) ikuti langkah pada alat tersebut

“Salah satu perintahnya tidak boleh menyentuh korban dan ada pula perintah tekan tombol saat diminta,” imbuhnya.

Dilanjutkan dengan memasang pad di dada korban kemudian nyalakan AED, dan lakukan RJP (Resusitasi Jantung dan Paru-paru) atau CPR (Cardiopulmonary Resuscitation).

“Ketika terkena serangan jantung mendadak lalu tidak ada nafasnya, maka langsung dilakukan RJP/CPR atau tekan di dadanya,” kata dia.

Langkah keenam, apabila korban sudah berhasil bernafas, maka pertahankan jalan nafas dan baringkan pada posisi pemulihan.

“Jika ambulance sudah datang, langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Alhamdulillah dengan bantuan alat ini sudah banyak yang selamat,” pungkasnya. (ananto)

No More Posts Available.

No more pages to load.